BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Meski baru diresmikan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, pasar Lima Puluh yang dibangun melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Perubahan, ternyata dikeluhkan oleh pedagang.
Pedagang mengeluhkan, pada saat hujan air tersebut akan merembes di plafon kios-kios pedagang. Padahal, untuk pembangunan pasar tersebut telah dibangun dengan biaya mencapai Rp 10 Miliar.
“Sekarang ini saya keluhkan itu saja, airnya merembes kalau lagi hujan. Jadi kami takut juga kalau kayak gini,” kata salah seorang pedagang yang tidak ingin disebut namanya kepada bertuahpos.com, Rabu (20/4/2016).
Dirinya juga meminta kepada pemerintah segera memperbaiki kios yang saat ini merembes ketika turun hujan. Karena dikhawatirkan, plafon tersebut akan menjadi bocor.
“Kita khawatir nanti plafonnya malah bocor, sekarang ini memang masih merembes. Makanya tadi saya juga mengadu kepada wali kota untuk bisa memperbaiki kios-kios yang merembes,” pintanya.
Dia yang berdagang bahan-bahan sembako tersebut menceritakan, wali kota berjanji akan meminta kepada kontraktor untuk bisa memperbaiki plafon yang saat ini masih merembes ketika hujan.
“Kata pak wali tadi kontraktor masih ada waktu enam bulan lagi. Jadi selama masih ada kontrak dari kontraktornya, baru diperbaiki. Katanya sih gitu, kita lihat sajalah nanti,” keluhnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, peresmian pasar tersebut dilakukan oleh wali kota Pekanbaru Firdaus MT didampingi oleh Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi, Sekretaris Kota Muhammad Noer dan pejabat dilingkungan Kota Pekanbaru.
Menurut keterangan Kabid Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru Mas Irba H Sulaiman, pembangunan ulang pasar tersebut merupakan tanggungjawab Disperindag. Pembangunan tersebut dilakukan menggunakan APBN Perubahan tahun 2016.
“Alhamdulillah kita telah menyelesaikan pembangunan di pasar lima puluh dan kita dipercaya untuk membangun pasar ini. Untuk pembangunan pasar ini sendiri menelan biaya Rp 10 Miliar melalui APBN Perubahan,” kata Irba kepada bertuahpos.com.
Penulis: Iqbal
Â