BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau memanstikan akibat musibah banjir yang menghatam sejumlah daerah di Riau, akan menyebabkan sejumlah lahan persawahan di Riau Rusak.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau, A Patrianov mengatakan, akibar banjir yang merusak area persawahan itu (Puso) maka dapat dipastikan bahwa produksi padi di Riau untuk tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
“Pastinya itu sekarang, karena musibah ini jelas terjadi penguluran waktu untuk penanaman padi di sawah. Kemarau lalu saja, seluas lebih kurang 8 ribu hektar terjadi pemunduran masa tanam. Sekrang terhantung berapa jumlah yang rusaknya. Laporan belum masuk ke kita,” ujarnya, Rabu (10/02/2016).
Dia juga memastikan akibat musibah banjir itu, kemungkinan besar jumlah sawah masyakarakat yang rusak juga akan mengalami peningkatan. Mengingat, jumlah wilayah yang digenangi banjir uga mengalalami perluasan.
“Bagaimanapun kami harus lakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap jumlah luasan lahan persawahan yang rusak. Pengunduran masa tanam juga tidak mungkin bisa dielakkan,” sambungnya.
Wilayah kuansing yang mungkin mengalami kerusakan area pesawahan terluas di Riau. Pasalnya pada musibah banjir sebelumnya, luas lahan perswahan yang rusak tidak kurang dari 1.000 hektar lebih. Namun demikian informasi data terbaru memang belum di terima oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau.
Sementara itu untuk bantuan penyaluran bibit sebesar 25 kilogram untuk 1 hektar area pesawahan yang rusak, akan tetap dilakukan penambahan, jika data jumlah area persawahan yang rusak sudah diterima laporannya.
“Prinsipnya verifikasi ulang data itu. Pertama kemaren kan ada 1.100 hektar lahan yang rusak. Artinya luasan lahan itu sudah selesai akan dilakukan penyaluran bantuan bibit. Jika nanti setelah ini luas lahan yang rusak semakin bertambah, tentu akan disalurkan lagi sesuai dengan jumlah data yang baru,” sambungnya.
Bantuan benih sebanyak 25 kilogram per satu hektar sawah itu adalah batuan dari pemerintah pusat melalui program cadangan benih nasional. Pemerintah Provinsi Riau hanya sebagai perantara untuk penyaluran bibit itu kepada masyarakat yang menggeluti pekerja sebagai petani padi. (Melba)