BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU– Jumat 28 Januari 2022, ada banyak candi tua di Indonesia. Satu di antara candi tertua itu ada di Pulau Sumatera tepatnya di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Candi Muara Takus namanya. UNESCO menobatkan candi yang berada di XIII Koto Kampar itu sebagai kekayaan warisan dunia. Candi Budha tertua ini diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Sriwijaya, yakni antara abad ke-4 hingga 11 M.
Pada Candi Muara Takus tertua ada bentuk stupa yang merupakan lambang dari Budha Gautama. Sejarah candi muara takus masih banyak menyimpan misteri.
Untuk menuju lokasi dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru harus naik kendaraan lagi. Setidaknya butuh 3 hingga 4 jam dari Pekanbaru ke XIII Koto Kampar.
Untuk memasuki kompleks Candi Muara Takus tertua ini akan dikenai tarif parkir Rp2000 dan tiket masuk Rp10 ribu per orang. Sebab lokasi kompleks jauh dari pusat kota dan desa penduduk, sebaiknya membawa makanan dan minuman dari luar. Tetapi kalau sekedar beli cemilan, ada warga yang menjual jajanan dan minuman ringan.
Candi Muara Takus pertama kali ditemukan pada tahun 1860 oleh seorang arkeolog bernama Cornet D. Groot. Keunikan candi ini adalah bangunannya yang terbuat dari beberapa jenis batu yaitu batu bata, batu pasir, dan juga batu sungai.
Penamaan Candi Muara Takus ada dua versi. Pertama, nama candi diambil dari nama sungai kecil bernama Sungai Takus yang bermuara di Sungai Kampar. Lalu pendapat kedua penamaan Muara Takus diambil dari dua kata, yaitu Muara yang berarti tempat akhir dari aliran sungai, dan Takus diambil dari bahasa China yaitu Takuse. Ta dalam bahasa China berarti besar sedangkan ku berarti tua atau kuil.
Dalam kompleks ini terdapat bangunan Candi Tua, Candi Bungsu dan Mahligai Stupa, serta Palangka. Kompleks Candi Muara Takus merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau.
Pada bangunan candi ini juga terdapat Yoni dan Lingga sebagai simbol dari jenis kelamin dan juga ada kemiripan arsitekturnya dengan candi-candi yang berada di Myanmar. Hal itu karena Candi Muara Takus merupakan perpaduan antara Budha dan Syiwa.
Hanya saja bagi wisatawan dilarang naik ke bangunan candi untuk berfoto. Sebaiknya jika untuk pengambilan video atau foto, datang ke sini bisa pagi hari dan sore hari.
Itulah sekilas Candi Muara Takus satu-satunya yang ada di Provinsi Riau yang memiliki julukan Bumi Lancang Kuning. (bpc4)