BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Sehari pasca demonstrasi  yang dilakukan Puluhan Tenaga Harian Lepas (THL) PT Multi Inti Guna (MIG) menyebabkan tumpukan sampah di mana-mana. Bahkan tumpukan sampah terlihat di Jalan-Jalan protokol seperti Jalan Tuanku Tambusai atau Nangka dan HR Soebrantas.
Pantauan kru bertuahpos.com, hingga pukul 14.45 WIB tumpukan sampah tersebut tidak kunjung diangkut. Tidak hanya menganggu pemandangan, tumpukan sampah malah sudah menimbulkan bau yang tidak sedap, Sabtu (09/04/2016). (Baca: Gaji Belum Dibayar, Karyawan PT MIG Kembali Mogok Kerja)
Seorang warga Algo menyayangkan adanya sampah yang menggunung di Jalan Ibu Kota Provinsi Riau. “Seharusnya sampah sudah tidak ada lagi. Apalagi katanya sekarang sampah dikelola secara professional, harusnya sampah tidak ada lagi,†katanya. (Baca: PT MIG Janjikan Pembayaran Gaji THL Minggu Depan)
Mengenai adanya mogok dari karyawan PT MIG, Algo mengharapkan supaya pemerintah bisa menyelesaikannya. “Jangan sampai ada lagi sampah. Tidak hanya merusak pemandangan, baunya sudah tidak sedap,†sebutnya. (Baca: PT MIG Benarkan Gaji THL Belum Dibayarkan)
Umi Rovia warga Pekanbaru menuturkan hal serupa. Dirinya melihat permasalahan sampah harusnya menjadi prioritas. “Itu (sampah) jangan dibiarkan sampai sudah busuk. Dimana anggaran yang katanya untuk sampah? Apalagi Pekanbaru jadi pintu masuk orang untuk melihat Riau,†katanya.
Umi berharap agar masalah sampah bisa segera dituntaskan, tidak berlarut-larut. Dirinya juga khawatir disaat hujan sering turun, tumpukan sampah dapat timbulkan penyakit. “Takutnya jadi sarang penyakit. Makanya harus segera dibersihkan,” harap Umi.
Nada protes juga datang dari media sosial. Seperti tanggapan, Heri Susanto yang merupakan calon walikota Pekanbaru dalam akun facebooknya. “Sepanjang Harapan Raya, Sudirman dan Tuanku Tambusai sampah menumpuk. Ayo Pak Walikota, tegas!†tulisnya sambil memposting foto-foto tumpukan sampah.
Seperti yang diketahui, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah mengalokasikan dana Rp 53 miliar dalam APBD guna mengelola sampah kota. Untuk pengelolaannya terpilih sebagai pemenang tender PTMIG.
Namun belakangan kinerja pihak ketiga ini, kian disorot. Selain dari bobot sampah yang diangkut tidak sesuai dengan isi kontrak. Tidak hanya itu, gaji karyawan PT MIG menunggak. Sehingga para karyawan lakukan aksi mogok.
Â
Sebelumnya disepakati antara pihak PT MIG, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru serta THL PT MIG, pada tanggal 7 April kemarin akan dibayar gajinya selama dua bulan. Nyatanya hingga saat ini masih belum dibayarkan hak karyawan tersebut.
Penulis: Riki