BERTUAHPOS.COM (BPC), INHIL – Ditemukannya penderita gizi buruk di Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa tidak semua orangtua di Negeri Seribu Parit ini rutin membawa anak mereka ke Pusat Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Â
Pasalnya, seperti kasus yang terjadi kepada Siti Salasiah (2), bocah malang yang kini sudah tiada itu, diketahui menderita gizi buruk setelah berbulan-bulan, hingga berat badannya tinggal tiga kilo.
Â
Agar kejadian yang sama tidak terulang lagi, Ketua TP PKK Inhil, Zulaikhah Wardan, mengungkapkan, perlu dilakukan sosialisasi yang intensif baik kepada masyarakat maupun kader Posyandu.
Â
”Kedepan, kita akan maksimalkan sosialisasi penanggulangan gizi buruk guna mencegah secara dini gizi buruk bagi balita dan ibu hamil yang berada di 20 kecamatan se Inhil,” sebut istri Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan itu belum lama ini.
Â
Gizi buruk, dikatakan wanita yang juga Bunda Paud Inhil itu, merupakan masalah kesehatan yang harus cepat dicegah, untuk itu, dikatakannya perlu upaya meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat dan kader Posyandu yang berada di puskesmas mengenai sosialisasi gizi buruk tersebut.
Â
Disamping itu, dikatakannya juga, diharapkan kepada para petugas dan kader posyandu untuk melakukan inovasi-inovasi terhadap pelayanan Posyandu agar menjadi lebih menarik, hal itu dimaksudkan agar para ibu dan balita senang diajak ke Posyandu.
Â
”Kader Posyandu, adalah pihak yang paling mengetahui perkembangan bayi di wilayah masing-masing, namun demikian, keaktifan orangtua membawa anaknya ke Posyandu juga menjadi faktor pendukung penting. Agar kejadian yang sama tidak terulang kembali, kedua belah pihak tersebut harus sama-sama aktif,” tukas Zulaikhah Wardan. (adv)