BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Pekanbaru, Asri, mengakui sejumlah keluahan yang dialami oleh masyarakat terkait pelayanan di Kantor BPJS menjadi catatan penting sebagai bahan pertimbangan.Â
Diantaranya masalah yang sempat dikeluhkan yakni aduan mengenai Faskes yang salah memberikan rujukan dan ruang pengisian formulir yang sempit dan pengap. Sehingga membuat masyarakat yang berkepentingan untuk berurusan ke Kantor BPJS menjadi tidak nyaman.Â
Menanggapi hal demikian Asri menyebut soal Faskes salah berikan rujukan bisa saja karena mis komunikasi antara pihak rumah sakit dengan pasien. Atau mungkin ada proses administrasi yang belum selesai.
“Biasanya, kalau untuk rawat inap itu saat pasien keluar dari rumah sakit ada diberikan surat kontrol. Dan pasien tidak perlu lagi meminta rujukan dari Faskes. Berbeda dengan rawat jalan yang memang mengharuskan pasien untuk membawa Faskes saat kontrol kembali ke rumah sakit,” ungkapnya kepada bertuahpos.com, Rabu, 13 Maret 2019.Â
Asri menyebut terhadap aduan-aduan seperti ini pihaknya akan mempelajari kasus terlebih dahulu. Sedangkan tindakan yang bisa diambil yakni melakukan konfirmasi ke pihak rumah sakit. Sebab baik rumah sakit maupun pasien bisa saja keliru. “Nanti akan saya lihat lagi kasusnya seperti apa,” katanya.Â
Sementara itu terhadap ruangan pengisian formulir yang sempit dan pengap. Asri mengakui bahwa hari ini merupakan hari pertama sistem pengalihan akses masuk itu diberlakukan. Langkah seperti ini sengaja dibuat juga berdasarkan keluhan dari masyarakat.Â
Baca juga:
Panas dan Pengap, Pengunjung Keluhkan Kondisi Ruang Pengisian Formulir di Kantor BPJS Kesehatan Pekanbaru
Aneh, Berobat di RSUD Arifin Achmad, Saat Kontrol Pasien BPJS Ini Dirujuk ke RS Lain
“Jadi hari ini memang hari pertama ruangan itu dipakai seperti itu. Jadi kami masih melakukan uji coba, artinya sifatnya hanya sementara dan kami menerima semua masukan-masukan seperti itu,” ungkapnya.Â
Awalnya memang ketersediaan ruangan di lantai dasar ada 2. Dan semua aktivitas dilakukan di ruangan pelayanan. Namun beberapa kasus misalnya pengunjung sudah sampai ke meja petugas tapi masih ada berkas yang belum lengkap sehingga waktunya malah semakin lama.
“Ruangan yang dipakai itu bukan ruangan khusus tapi hanya ruangan sementara saja. Kami untuk hal-hal seperti ini masih try and eror. Karena waktu kami pakai semua aktivitas di satu ruangan juga banyak keluhan yang kami terima. Nanti akan ada penyesuaian lah yang akan kami coba,” ungkap Asri.
Dia menyebut untuk hari ini memang ada beberapa simulasi dengan kata lain perubahan-perubahan di kantor BPJS. Seperti pintu masuk tidak lagi dari depan tapi diarahkan dari ruangan pengisian formulir.Â
“Sebenarnya kami mendorong agar masyarakat tidak perlu berbondong-bondong ke kantor BPJS karena sudah ada layanan online melalui aplikasi JKN atau mobil customer service yang keliling di setiap kecamatan. Masyarakat bisa memanfaatkan itu sebenarnya,” sambungnya. (bpc3)