BERTUAHPOS.COM (BPC) LIMAPULUH KOTA – Tim evakuasi bencana longsor di Jalan Nasional Sumbar-Riau di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, kembali ditemukan.
Mayat atas tanam Roni Emrizal (23), asal Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman itu dievakuasi dari dasar jurang sedalam 50 meter dengan kemiringan nyaris 90 derajat, sekitar Pukul 12.30 Wib.
Korban lansung dibawa ke-RSUD Adnan WD Payakumbuh untuk dibersihkan dari lumpur sekaligus diserahkan kepada pihak kelurga.
“Kita berhasil menemukan korban didasar jurang. Kemudian baru kita berhasil melakukan evakuasi sekitar Pukul 12.30 Wib siang tadi. Jadi kini kita lakukan identifikasi untuk memastikannya,” jelas Paur Kes Polres Limapuluh Kota Bribka Anton Mawardi, saat sampai di RSUD Adnan WD Payakumbuh, Rabu (8/3/2017).
Disampaikannya, kondisi mayat sudah mulai membusuk dan anggota tubuhnya kaki sebelah kanan putus dan belum dievakuasi bersama jasadnya. “Kondisinya sudah gembung dan bebau. Kemudian memang ada anggota tubuhnya yang hilang,” jelasnya.
Kini pihak keluarga dan orangtua korban sudah berada di RSUD Adnan WD Payakumbuh. Setelah dibersihkan, akhirnya orangtua korban meyakini dan mengenali jika mayat itu adalah anak kandungnya. “Saya bisa mengenali anak saya dari jidat dan hidungnya,” jelas orangtua Korban, Nur Maini.
Pihak kelurga belum membawa mayat Roni, karena masih menunggu bagian anggota tubuhnya. “Kami tunggu dulu bagian potongan tubuhnya. Kalau sudah sampai kami akan bawa kekampung halaman,” sebutnya.
Seperti diketahui Roni dibawa material longsor hingga masuk jurang di kelok 17, Nagari Koto Alam, pada Jumat (3/3/2017). Ketika itu sebut orangtuanya Rajab, jika Roni berada diluar mobil saat kejadian.
“Ketika itu saya dan sopir berada di atas mobil L.300 berisi kelapa yang akan dibawa ke-Kota Dumai, Riau. Dan kami terhenti karena longsor dan saat hendak putar balik, tiba-tiba longsor melanda, dan saya bersama mobil serta sopir masuk jurang dan selamat. Tapi Roni yang berada di luar juga ikut diseret dan ditimbun,” jelasnya bercerita dengan nada sedih.
Penulis : Khatik