BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Riau Petroleum didorong lebih kreatif dalam mencari tambahan modal untuk pengembangan usahanya.Â
Perusahaan yang bergerak di sektor Migas ini sejak awal memang sudah memohon agar dilakukan tambahan modal, namun setakat ini pemegang saham utama belum menyetujui.Â
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, pada prinsipnya tidak masalah jika perusahaan plat merah itu ingin minta tambahan modal, asal mekanisme dan kajian ekonominya jelas.Â
Namun di sisi lain, di tengah anggaran pemerintah yang sulit maka sebaiknya perusahaan itu lebih kreatif untuk mencari tambahan modal, selain dari suntikan dana pemerintah.
“Kalau mau tambahan modal silahkan diajukan, kalau syaratnya terpenuhi kita bisa akomodir itu. Tapi saya mendorong supaya mereka itu lebih kreatif dan tidak terus terusan meminta suntikan dana dari pemerintah.Â
“Kalau awal itu wajar. Tambahan modal itu tentu sangat berkaitan dengan kajian bisnis perusahaan itu ke depannya,” katanya.Â
Ada beberapa langkah ditawarkan Andi Rachman. Pertama PT Riau Petroleum bisa ajukan kredit ke perbankan dengan ketentuan ada kontrak perjanjian yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak.Â
Kedua, bisa dilakukan dengan strategi partner, bagaimana tawaran bisnis yang diajukan bisa memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Dengan strategi ini, Andi Rachman meyakini lebih menjanjikan untuk mendapat tambahan modal yang lebih besar.
Baca:Â Menelisik “Mati Surinya” PT Riau Petroleum
PT. Riau Petroleum hadir untuk menjajal potensi pertambangan sektor perminyakan di Riau sejak tahun 2002 lalu, dengan SK pendirian berdasarkan Perda Nomor 09 di tahun itu.Â
Sejak pertama berdiri, Pemprov Riau melakukan suntikan dana sebesar Rp 5 miliar. Sebenarnya ada dua pemegang saham. Selain Pemprov Riau sebagai pemilik saham utama ada PT. SPR yang juga BUMD Riau. (bpc3)