BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kenekatan puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas Jembatan Maredan, Siak tak lepas dari lemahnya pengawasan dari instansi terkait. Karena sejak tiga bulan terakhir, pedagang bebas berjualan di sana.
Hal tersebut diakui oleh beberapa PKL. Sebut saja Zulpan, pedagang buah yang mengakui memang sebelumnya pernah mendapat larangan dan bahkan diusir berjualan di jembatan itu. Bahkan, mereka juga pernah ditilang sepeda motornya oleh polisi.
Namun, selama tiga bulan terahir ia dan kawan-kawanya sudah bebas berjualan. “Udah bosan orang tu mungkin ngusir-ngusir kami tiap hari. Tak mungkin pula itu aja kerja orang itu,” ungkapnya, Sabtu (30/08/2014).
Zulpan dan teman-temanya memilih Jembatan Maredan untuk menggelar lapak karena merasa lokasinya strategis. Selain itu penghasilan yang didapatkan ditempat itu cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
“Rata-rata keuntungan yang di dapat perhari bisa mencapai 150 ribu sampai 200 ribu,” terangnya.
Namun tak dapat dipungkiri juga jika keberadaan PKL mengganggu lalu lintas. Seperti diungkapkan salah satu pengendara bernama Rojak. Ia merasa penjual itu memang sangat mengganggu. Pasalnya, jalan lurus mendapatkan jembatan itu membuat pengendara melaju kencang.
“Takutnya, kalau yang tak pernah lewat sini bisa bahaya. Enak-enak laju dari jauh, tiba harus ngerem mendadak pula. Kalau tak nabrak orang, mungkin jatuh sendiri juga bisa tu, Bang,” katanya.
Setidaknya ada sekitar 20an orang penjual yang menggunakan sepeda motor setiap hari berjualan di sepanjang jembatan itu. Mereka mulai berjualan mulai pukul 9 pagi hingga pukul 7 malam.
Bermacam-macam barang dagangan PKL. Mulai dari penjual buah-buahan, sate, bakso bakar, dan jagung rebus membuat jembatan itu dipenuhi mobil dan sepeda motor yang memarkirkan kendaraannya. (syawal)