Bertuahpos.com, Pekanbaru – Perusahan Listrik Negara (PLN) wilayah Riau Kepri terus menggesa pembangunan pembangkit listrik untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik yang ada. Namun saat ini masih terkendala oleh pembangunan tranmisi yang terkana lahan masyarakat dan lahan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Sementara Pemko Pekanbaru pada prinsipnya mendukung pembebasan lahan warga yang terkena jaringan transmisi PLTU Tenayan Raya.
Seperti yang disampaikan Kepala Bagian Perlengkapan Seketariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru, Drs M Amin MSi kepada bertuahpos.com, Rabu (22/1/14), bahwa pihaknya sudah pernah menyurati kepada pemilik lahan yang terkena jaringan transmisi itu. “Namun secara teknis Pemko belum, karena itu yang akan dibicarakan dengan pihak PLN. Kalau lahan milik Pemko yang terkena itu, biasanya pemindahan aset itu ada penghapusan atau pemindah tangan, bisa melalui proses ganti rugi, hibah, tukar menukar dan jual beli,” terang M Amin.
Menurutnya, jika pihak PLN menginginkan itu dengan proses hibah, nanti disampaikan pimpinan (Walikota) melalui hibah. Namun, surat tembusan yang disampaikan PLN ke Perlengkapan nampaknya pihak PLN menginginkan ganti rugi, berarti prosesnya jula beli. “Kalau itu yang diinginkan, kita Pemko sepakati itu, yang penting transmisi itu cepat terlaksana. Karena kalau tahun ini fisik pembangkit harus selesai, otomatis transmisi juga harus selesai,” ujarnya.
Ditanya ada berapa titik tower yang melintasi lahan Pemko, Amin mengatakan lebih kurang 27 titik di atas lahan 266 hektar milik Pemko. Karena transmisi itu ada dua titik, arah Garuda Sakti dan Telek Lembu.
“Sedangkan untuk lahan masyarakat, itu lebih kepada kewenangan camat, karena sosialisasinya juga melalui camat. Kita dalam rapat juga sudah sampaikan kepada camat yang wilayahnya terkena jaringan transmisi, dan pada dasarnya camat siap semua untuk membantu pelaksanaan itu. Itu ada Camat Limapuluh dan Camat Tenayan Raya, dan lurah juga ikut hadir dalam rapat itu,” ungkap M Amin.(Syawal)