BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Siapa yang tak tau Stadion Utama Riau, salah satu infrastruktur kebanggaan Riau yang didirikan saat menjadi tuan rumah PON pada tahun 2012 silam. Bangunan yang megah dengan beberapa bangunan pendukung disekitarnya yang kental dengan adat melayu, tak ayal stadion utama dijadikan tempat bagi warga Pekanbaru untuk bersantai, berolahraga dan menikmati waktu liburan bersama keluarga.
Dimana ada gula disitu ada semut, pepatah inilah yang pas untuk menggambarkan suasana sekitar stadion saat itu. Banyaknya orang berkumpul di sekitar area stadion membuat banyak pedagang bermunculan. Namun sayangnya, tak berapa lama setelah ajang PON selesai digelar, lokasi Stadion utama berubah menjadi tempat berkumpulnya para muda-mudi yang sedang memadu kasih.
Hampir di setiap sudut dapat ditemui sepasang kekasih duduk berdua, tak peduli apakah tempat itu diterangi cahaya atau tidak. Lama kelamaan, lokasi sekitaran stadion menjadi tempat favorit para pasangan yang lagi kasmaran untuk memadu kasih dan berbuat hal-hal mesum atau tidak senonoh.
Baca: Hingga Sekarang, Tempat Ini Masih Dijadikan Tempat Mesum
Sejak 2012, hingga saat ini, dimana Stadion Utama itu mengalami masalah anggaran pembangunan, lokasi sekitarnya masih terus dijadikan tempat mesum. Bahkan secara terang-terangan bisa terlihat, suasana yang temaram dan remang-remang, dipenuhi oleh para penjual Jagung bakar, bakso bakar, jus dsb, yang banyak menyediakan tempat ‘tak kasat mata’ bagi pengunjungnya.
Para pedagang mengaku, pihak keamanan dalam hal ini Satpol PP, tidak ada yang melarang mereka untuk berjualan di sekitar area stadion, meski mereka tidak memiliki izin resmi.
“Kami tidak pernah minta izin berdagang, ya kesini langsung berdagang saja, tidak perlu izin-izin juga, kami disini cuman bayar uang sampah Rp 3.000 saja”, ujar Ali, seorang pedagang bakso bakar
Selain itu jalan ini juga sering dijadikan arena balapan liar pada malam hari. (bpc11)