BERTUAHPOS. COM – PEKANBARU – Meskipun sebagian warga miskin yang menerima bantuan langsung sementara masyarakat BLSM itu menjalankan ibadah puasa. Namun tidak mengurungkan niat mereka untuk berdesak-desakan untuk mendapatkan antrian di kantor Pos cabang Pekanbaru Rabu (10/7).
Keringat bercucuran, anak dalam gendongan sambil berdesakan ditengah kerumunan. Itulah yang dirasakan Meli, warga Kecamatan Marpoyan Damai ini demi mendapatkan uang sebesar Rp 300 ribu. Meli mengaku sudah berada di kantor Pos sejak pukul 7.00 wib.
Namun pada pukul 12.00 wib, saat terik panas matahari membakar. Meli masih bertahan berdiri menunggu antrian panjang. Sambil sesekali mengusap keringatnya Meli pun terlihat kehausan, namun dirinya masih menjlankan puasa.”Dari jam 7 saya sudah disini. Sampai sekarang belum dapat juga, nggak tau sampai kapan nunggu disini,”ujar Meli yang sudah mulai mengeluarkan keringat dinginnya kepada Tribun.
Meli mengaku sudah dua kali mendatangi kantor Pos untuk mendapatkan BLSM, namun pada awal kedatangannya belum bisa dicairkan dengan alasan masih menyelesaikan perkecamatan. Rombongan Meli dan ratusan warga lainnya ini merupakan warga miskin susulan yang mendapatkan BLSM yang sebelumnya tidak memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS).
“Kemarin kami sudah pernah datang ke kantor Pos tapi katanya masih menunggu data yang lain dari kecamatan lain,”ujar Meli.
Warga miskin lainnya yang tetap bertahan berdesak-desakan antri untuk mendapatkan BLSM yakni Mahidin warga Kelurahan Sail Kecamatan Tenayanraya. Mahidin rela menunggu dari pukul 7.00 wib hingga pukul 13.00 wib belum juga mendapatkan giliran.
“Sudah lama nunggu disini bang, habis loketnya cuma satu, makanya antrinya panjang dan berdesak-desakan,”ujar Mahidin kepada Tribun.
Sejumlah penerima BLSM ini sempat bersitegang dan sebagian emosi karena antri lama dan petugas lambat melayani karena hanya melayani satu loket saja. Namun kegusaran warga ini tidak berkembang karena kebanyakan menjalankan puasa. Sebagian warga lagi memilih untuk tidur-tiduran di lantai teras kantor Pos dan halamannya sambil menunggu antrian.
“Kenapa harus kayak gini, diberikan baik-baik tanpa antri panjang kayak gini ngapa. Ini udah susah lama antri dapat juga nggak seberapa,”ujar Lili warga miskin lainnya yang ditemui Tribun di kantor Pos.
Pantauan Tribun terlihat, antrian ini lumayan panjang hal ini disebabkan loket pelayanan hanya dibuka satu loket saja. Halaman kantor Pos yang berada di Jalan Sudirman penuh oleh warga malah membludak hingga keluar pagar.
Menanggapai permasalahan tersebut, Kepala Kantor Pos Pekanbaru Tamrin Hanurawan menjelaskan, warga miskin yang mendatangi kantor Pos itu adalah warga yang sebelumnya belum mendapatkan KPS. Mengenai antrian panjang itu, menurut Tamrin akan diperbaiki.
“Jika memang masih diperlukan maka akan ditambah loketnya,”ujar Tamrin.
Saat ini diperkirakan ribuan warga miskin di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau belum terima  Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) akibat pencantuman alamat dalam Kartu Perlindungan Sosial (KPS) tidak lengkap.
“Belum semua KPS bisa sampai ke warga karena kami kesulitan menemukan rumahnya, sedangkan data dalam KPS tidak lengkap,” ujar Tamrin Hanurawan saat ditemui Rabu (10/7).
Ia mengatakan Kantor Pos Pekanbaru mengurus pendistribusian dana BLSM ke lima kabupaten/kota di Riau, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Pelalawan, Siak dan Rokan Hulu.
Namun, ia mengatakan belum semua KPS sudah didistribusikan ke warga, meski pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Menurut dia, perkembangan daerah di Riau yang cukup pesat membuat pertambahan desa maupun RT dan RW sangat cepat. Namun, ia mengatakan hal itu tidak dibarengi dengan penataan tata kota dan tertib administrasi kependudukan yang baik.
Akibatnya, alamat warga penerima BLSM yang tertera di KPS jadi sulit ditemukan.
“Alamat dalam KPS seringkali hanya menyebutkan nama jalan, RT, RW tapi tanpa nomor rumah. Petugas kami dilapangan juga sulit menemukan alamat karena data dalam KPS tidak sesuai dengan kenyataan akibat pemekaran wilayah yang cepat,” ujarnya.
Selain itu, kendala lainnya adalah warga yang tertera dalam KPS sudah meninggal dunia dan pindah rumah tanpa kejelasan alamat baru.
Karena itu, ia mengimbau agar warga yang merasa belum mendapatkan BLSM tapi belum menerima KPS untuk mengecek data ke kelurahan dan mengambilnya langsung ke Kantor Pos Pekanbaru.
Jumlah penerima BLSM di 12 kabupaten/kota di Riau mencapai 227.656 rumah tangga sasaran (RTS). Pencairan dana BLSM untuk tiga bulan pertama yang diterima RTS totalnya sebesar Rp 68.296.800.000. (tribunpekanbaru)