BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Riau mencatat kredit macet di Riau tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 lalu.
Kepala BI Kantor Perwakilan Riau, Ismet Inono mengatakan total keseluruhan kredit macet atau NPL di Riau semester III tahun 2015 mencapai angka 4,34 persen. Ditahun 2014 hanya 3,23 persen lebih. “Ini harus menjadi perhatian kita untuk kedepan,” katanta, Rabu (30/12/2015).
Dia menambahkan, meski kredit macet perbankan tahun ini meningkat, angka 4,34 persen itu masih dibawah standar aturan, yakni 5 persen. Meningkatnya angka kredit macet di Riau tahun ini akan menjadi cacatan serius bagi BI.
“Kalau secara nasional masih diangka 2,7 persen. Tahun ini bank banyak mengurangi eksansi kredit. Itu dilakukan untuk mempertahankan perbankan akibat lesunya ekonomi di Riau,” ujarnya.
Minat masyarakat Riau melakukan kredit produktif menurun disebabkan sektor unggulan mayarakat dari komuditi sawit juga tergerus. Sementara Pemerintah Provinsi Riau menalami pengurangan Dana Bagi Hasil atau DBH dari pemerintah pusat.
Ismet meyakini bahwa tahun depan, tingginya angka kredit mascet di Riau harus bisa ditekan. Namun demikian hal itu juga sangat dipengaruhi dengan kegiatan ekonomi masyarakat. Geliat pertumbuhan ekonomi di Riau sangat menentukan meningkatnya produktifitas kredit di perbankan.
BI mencatat dari 4,34 persen NPL di Riau, 8,86 persen terjadi di dunia usaha, salah satunya sektor Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM. Sementara sektor kontruksi memberikan andil kredit macet sebesar 8,22 persen.
“Kalau kegiatan ekonomi bagus, pastinya ada pengaruh terhadap perbaikan. Tapi andil besar itu dari sektor penganggaran pemerintah. Makanya APBD kita itu hariu jalan,” sambungnya.
Permasalahan kredit macet di Riau memang banyak di pengaruhi oleh sektor lain, selain masalah ekonomi, bencana kabut asap yang melanda Riau juga memberi pengaruh walau hanya sedikit. Namun demikian Ismet meyakini bahwa perosalan ini bisa di atasi, jika Pemerintah Provinsi Riau melakukan realisasi anggaran pemerintah lebih cepat diawal tahun.
“Katanya realisasi anggaran pemerintah itu harus dilakukan sejak awal tahun. Kan APBD murni tahun 2016 sudah diselesaikan kemarin. Itu termasuk cepat. Artinya Pemerintah Riau mungkin sekali untuk melakukan realisasi cepat,” ujarnya. (Melba)