BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Awal tahun 2015, pemerintah mengambil kebijakan untuk menikkan harga gas elpiji 12 kilogram sebesar Rp 1.500 per kilogram. Kebijakan ini ternyata bukan sesuatu yang mengejutkan bagi sejumlah kalangan masyarakat di Pekanbaru.
Misna, ibu rumah tangga di Jalan HR Subrantas Panam, mengaku kenaikan harga elpiji 12 kilogram tidak terlalu memberatkan masyarakat. “Kalau kita melihat kenaikan elpiji 12 kilogram tidak berimbas terlalu besarlah kepada masyarakat. Khususnya rumah tangga. Pemakaian gas elpiji 12 kilogram untuk rumah tangga, termasuk kebutuhan yang sifatnya tahan lama, jadi kalaupun ada kenaikan, ya tidak terlalu terasa,” ujarnya.
Apalagi menurutnya sebagian besar masyarakat atau rumah tangga yang menggunakan gas elpiji 12 kilogram adalah mereka yang memiliki penghasilan menengah ke atas. Jauh berbeda efeknya dibanding kenaikan BBM beberapa waktu lalu, hingga berdampak signifikan pada harga sembako.
Misna memang tidak tahu pasti alasan pemerintah menaikkan harga elpiji 12 kilogram. Namun menurutnya selagi kenaikan itu wajar dan masyarakat tidak merasa terbebani, kebijakan pemerintah menaikkah harga elpiji bukanlah persoalan besar. Dirinya justru khawatir jika gas elpiji 3 kilogram yang mengalami kenaikan.
“Kalau gas elpiji 12 kilogram, itu memang sudah jadi konsumsi masyarakat bawah. Dengan kata lain akan ada gejolak lain kalau ini dinaikkan,” tambahnya.
Untuk 1 tabung gas elpiji 12 kilogram, biasanya cukup memenuhi kebutuhan rumah tangganya selama 2 bulan. Gas elpiji 12 kilogram jika hanya diperuntukkan memenuhi kebutuhan rumah tangga sudah lebih dari cukup. Sebab kebutuhan rumah tangga tidak seberat kebutuhan industri dalam penggunaan gas elpiji 3 kilogram (melba)