BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Para petani di Provinsi Riau harus dapat belajar bagaimana cara mengemas produk dengan branding atau merek yang menjual. Kalau tidak, maka produk pertanian di Riau tidak akan mendapatkan tempat dan akan di “klaim” oleh daerah lain.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau, Almasdi Syahza.
“Seperti sagu kita di Meranti, yang dapat nama Cirebon, produksinya Meranti. Padahal menurut riset kami, Meranti sagu terluas produksinya di Indonesia adalah Riau, tetapi yang dapat nama Cirebon. Kenapa? Hanya mencuci saja di Cirebon. Nah ini, masalah strategi,” kata Almasdi, Rabu (18/10/2017).
“Beras Bungaraya juga begitu, datang toke dari Sumatera Utara, bawa karung kosong, dah tuh. Ndak tersebut beras Siak di situ,” tambahnya.
Almasdi kemudian meminta agar petani mengubah pemikiran dan strategi serta trik penjualan agar produk pertanian Riau bisa diterima oleh pasar. (cr1)