BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rawannya sejumlah daerah di Provinsi Riau dari ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), membuat Provinsi Riau menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dalam kasus ini.
Menurut Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Panjaitan, bahwa pihaknya akan tetap melakukan koordinasi intensif kepada TNI dan Polri untuk melakukan pencegahan kasus Karhutla itu. “Kami sudah melihat kemajuannya cukup bagus,” katanya, kepada awak media di Hotel Labersa, Rabu (02/03/2016).
Dia menambahkan, pemerintah saat ini sudah menjaga kewaspadaan terhadap rawan karhutla itu. Selain di Riau, Pulau Kalimantan juga akan menjadi pusat perhatian pemerintah. Saat ini, pihaknya akan melakukan pencegahan secara dini. “Mudah- mudahan tidak akan berkembang seperti tahun lalu,” sambungnya.
( Baca: Luhut Panjaitan: Saya Pernah Tinggal di Rumbai Pekanbaru)
Sementara itu, keterlibatan kepala desa disetiap daerah, kata Luhut, tetap akan dilibatkan. Namun demikian, untuk aparat desa sudah ditetapkan agar fokus pada program pembangunan di desa masing-masing. Arahan yang dia sampaikan pada kesempatan itu dalam rangka untuk percepatan pembangunan. Namun demikian, pesoalan Karhutla juga tetap akan menjadi perhatian khusus.
“Kami tetap memfokuskan agar desa-desa juga terlibat aktif dalam antisipasi karhutla itu,” sambungnya.
Sementara itu, hai ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi ada 23 titik api atau hotspot di Sumatera, Rabu (02/03/2016). Dari sekian titik api paling banyak disumbang Riau dengan 18 hotspot tersebar di lima kabupaten.
Seperti yang disampaikan Kepala BMKG Riau, Sugarin melalui Kasi Informasi, Slamet Riyadi kepada kru bertuahpos.com. “Untuk hari ini 23 titik api di Sumatera, berada di Riau ada 18 titik, Sumatera Barat dua, dan Aceh tiga,” kata Slamet, Rabu (02/03/2016).
( Baca: Berkunjung Ke Pekanbaru, Menkopolhumkam Kalah Tenar dari Ruhut Sitompul)
Untuk titik api di Riau paling banyak disumbang Kabupaten Bengkalis 10 titik, Siak lima titik, serta Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir (Inhil) dan Pelalawan masing-masing satu titik api. Hanya saja untuk hotspot dengan tingkat kepercayaan atau confidence di atas 70 persen hanya 12 titik. “Berada di Bengkalis delapan titik, Siak tiga, dan Pelalawan satu titik,” sebut Slamet.
Kondisi ini tidak berbeda jauh dengan sehari sebelumnya. BMKG juga merilis Riau masih menyumbang jumlah hotspot paling banyak di Sumatera dengan 38 titik. Daerah yang memiliki hotspot juga masih sama yakni Bengkalis, Siak, Pelalawan, dan Inhil.
Untuk itu diharapkan Pemerintah Daerah (Pemda) selalu siaga terhadap ancaman Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut). Sebab BMKG menaksir musim kemarau memasuki puncaknya pada Maret ini.
Penulsi: Melba