BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Hasil pantauan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau bahwa salah satu faktor penyebab rusaknya jalan lintas dikarenakan banyak mobil besar yang tidak terjaring di jembatan timbang. Hal ini disampaikan Adizar, Kepala Dishub Provinsi Riau, Rabu (01/10/2014).
“Jembatan timbang yang ada, kurang maksimal untuk menjaring kendaraan melebihi kapasitas muatan,” katanya.‬ Misalkan Jembatan Timbang Balai Raja Duri, itu yang terjaring hanya kendaraan dari arah Pekanbaru ke Dumai. Namun arah Duri ke Rohil tidak kena jaring. Kemudian kendaraan dari Kuansing arah ke Pekanbaru, kalau kenderaan lewat Lubuk Jambi-Rengat-Sumbar tidak kena jaring.
Begitu juga dengan kendaraan dari Sumatera Utara yang mengangkut pasir ke Pasir Pangaraian, tidak terjaring.‬
‪Oleh sebab itu, idealnya Riau harus memiliki 10 jembatan timbang. Proses pembangunannya, tambah Adizar dilakukan secara bertahap. Saat ini pihak Dishub sedang melakukan pengadaan infrastruktur untuk ke 5 jembatan timbang yang tersebar di 5 kabupaten di Riau.‬
‪Sementara ini, pihaknya akan mengoperasikan posko mobile di daerah yang tidak kena jembatan jaring. Namun cara ini dinilai tidak maksimal. Sebab hanya diberlakukan tilang, tanpa ada tindakan atau pembongkaran kelebihan muatan.‬
‪”Kalau kondisinya seperti ini kita tidak bisa jamin jalan kita akan tetap bagus. Karena habis ditilang, nanti bayar denda di pengadilan, dan urusan selesai. Tapi jalan mereka tetap jalan dengan muatan berlebih, dan akhirnya jalan rusak,” katanya. (melba)