BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tak banyak warga Pekanbaru yang mengenal sosok Gubernur Riau (Gubri) yang pertama, Kharuddin Nasution. Padahal Gubri pertama ini sangat berjasa dalam perkembangan provinsi ini. Salah satu orang yang terkesan dengan Kharuddin Nasution adalah Gubri saat ini, H Annas Maamun.
Â
Di hadapan kepala desa dan lurah dalam acara  Peningkatan Kapasitas Desa dan Lurah se-Riau, Jum’at kemarin (07/03/2014) di hotel Jatra Pekanbaru, Annas membagikan kenangan semasa Kharuddin Nasution menjabat sebagai Gubri.Â
Â
Riau mulai menjadi provinsi sendiri pada tahun 1958 dengan Gubri pertama adalah Kharuddin Nasution. Annas Maamun mengaku kenal dengan dengan watak Gubri pertama, sebab ia dulu pernah menjadi pegawainya.Ia dikenal sebagai gubernur yang sering turun langsung ke lapangan, mengenakan celana jeans, kaos dan topi saja.Â
Â
Jasa Kharuddin Nasution yang tidak akan dilupakan orang adalah membuat jalanan di Pekanbaru. Annas bercerita, Gubri pertama itulah yang  membentuk jalan-jalan protokol di kota Pekanbaru. Seperti Jalan Sudirman, Jalan Diponegoro, dan Jalan A Yani.
Â
Keberaniannya patut diacungi jempol karena di masa itu, tak sedikit orang yang marah terhadap keputusan KH Nasution. Karena ia membuat jalanan lebar yang mengorbankan banyak rumah dan ruko. Orang pun berpikir, jalan lebar tidak berguna bagi masyarakat.
Â
“Banyak rumah dan ruko orang dibongkar. Marah orang. Eee Gubernur ni, ntah apo guno jalan lebar-lebar,” cetus Annas dengan logat Melayunya yang kental. Namun sekarang, barulah disadari keputusan KH Nasution sudah tepat. Kota Pekanbaru sekarang sudah dipenuhi dengan kendaraan bermotor dan jalanan pun menjadi padat.Â
Â
Annas berkisah, pernah juga memiliki kenangan tak terlupakan, yakni diberi denda tiga gerobak kerikil oleh Gubri kala itu. Suatu hari, ia dan tiga temannya bertemu langsung dengan Gubernur KH Nasution di Masjid  Agung An-Nur yang baru dibangun.Â
Â
Mereka mengintip di balik seng penutup area bangunan dan mencoba masuk, ketika tiba-tiba Gubernur KH Nasution datang dari belakang mereka. “Hei, ngapa kalian masuk sini,” ujar Annas menirukan suara KH Nasution.
Â
Karena kejadian itu, Annas dan tiga rekannya mendapatkan denda tiga gerobak kerikil per orang untuk pembangunan masjid. Meskipun didenda, Annas dan kawannya merasa tetap senang hati karena tanpa disangka, dapat bersalaman langsung dengan gubernur.
Â
“Dulu itu payah besalaman sama gubernur, kalau sekarang gampanglah. Sekarang kalau jumpa bisa langsung salam,” cetusnya Annas yang disambung tawa peserta.
Â
Selain itu, Annnas menambahkan kalau KH Nasution suka berkeliling kota Pekanbaru dengan menggunakan Bendi. Uniknya, Nasution kemana-mana selalu membawa karung untuk diberikan kepada pemilik Bendi.Â
Â
Setiap Nasution keliling kota dan melihat ada bendi tidak pakai karung di ekor kuda, langsung memberhentikan dan menyuruh pemilik Bendi untuk memasangkan karung di belakang kudanya.
Â
Mengingat kejadian itu, Annas merasa hal yang dilakukan gubernur pertama itu perlu dijadikan contoh untuk segera turun kelapangan. Tak hanya gubernur DKI, Jokowi yang suka blusukan. Sejak jaman dahulu, Gubri pertama pun sudah blusukan. “Kita harus banyak juga kita ke lapangan, contoh gubernur lama sudah ada. Karena itulah saya menghimbau pejabat untuk mengurangi pergi ke luar daerah karena kurang bermanfaat,” terangnya. (syawal)
Â