BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU – Direktur Penelitian CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan duit untuk memindahkan ibu kota negara butuh kajian secara matang. Sebab untuk mewujudkan itu memang dibutuhkan dana besar. Kajian matang soal anggaran itu supaya tidak membebankan APBN.Â
Menurut Mohammad Faisal, anggaran sebesar Rp25 triliun dianggap masih snagat kurang untuk memenuhi semua kebutuhan itu. Sebab memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan juga butuh pengkajian yang matang.Â
“Selain itu, anggaran pemindahan tersebut juga tidak bisa hanya andalkan APBN karena melihat ruang fiskal Indonesia yang tidak luas,” ujarnya, seperti dilansir dari Okezone.com.Â
Dia menambahkan, pemerintah bisa menggandeng pihal lain supaya mau terlibat dalam rencana ini. Misalnya BUMN, dan swasta. Soal penganggaran itu, pemerintah harus pandai memilah dana tersebut sesuai dengan kebutuhan.Â
Hal lain yang juga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah soal kendala di masa transisi, terutama soal pembebasan lahannya. Maka pemerintah perlu mempertimbangkan sisi personil pemerintah, pemindahan fisik, dan manajemen pemerintahan pusat
Untuk informasi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pernah mengatakan tidak akan menghentikan kajian pemindahan Ibu Kota.
Sementara itu, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017 pemerintah meminta belanja cadangan sebesar Rp25,5 triliun, dan sebagian akan digunakan untuk rencana pemindahan ibu kota. (bpc3)