BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU-Gelanggang politik untuk Pilwako Pekanbaru 2017 kian memanas. Beberapa nama baru muncul menyatakan siap menghadapi incumbent atau petahana pada pesta demokrasi yang berlangsung tahun depan.
Sebagai Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru seolah menjadi panggung politik untuk barometer kesuksesan suatu Partai Politik. Bahkan tidak sedikit tokoh-tokoh muda yang telah menampakkan diri terutama saat penjaringan bakal calon Walikota Pekanbaru yang dibuka PDIP beberapa waktu lalu.
Ahmi Septari yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPW Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Riau disebut-sebut juga bakal ikut bertarung. Ketika dikonfirmasi hal ini, kepada kru bertuahpos.com, Ahmi tersenyum. “Masih belum,” katanya singkat, Selasa (01/03/2016).
Putra mantan Gubernur Riau Saleh Djasit ini lebih memilih fokus untuk memperkenalkan konsep Partai Perindo kepada masyarakat Riau. “Makanya kita ingin tunjukkan bahwa Perindo itu beda dengan partai lainnya. Kalau untuk Pilwako Pekanbaru belumlah,” tutur Ketua DPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Riau ini.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, masa Pemerintahan Walikota Pekanbaru Firdaus MT bersama Wakilnya Ayat Cahyadi berakhir kurang dari setahun lagi. Namun berbagai nama sudah bermunculan mensosialisasikan diri bakal maju pada Pilwako Pekanbaru 2017 mendatang.
Seperti Septina Rusli, istri mantan Gubernur Riau juga dikabarkan bakal kembali bertarung setelah pada Pemilu tahun 2012, kalah dengan pasangan Firdaus-Ayat. Ada juga nama Erizal Muluk, mantan Wakil Walikota Pekanbaru ini juga kabarnya juga siap maju. Lalu Sondia Warman, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru juga dikabarkan meramaikan perebutan posisi menjadi orang nomor satu di Kota Bertuah.
Selain nama-nama tersebut, Direktur Utama PD Pembangunan, Heri Susanto, juga akan maju. Bertarung pada Pilwako 2017.
Menurut Pengamat politik, Peri Pirmansyah menilai incumbent atau pertahana memiliki kelemahan. Bahkan dapat berpeluang kalah dalam Pilwako 2017 mendatang. “Karena tidak ada jaminan incumbent selalu menang. Kita bisa lihat ada banyak incumbent yang kalah pada Pilkada serentak sembilan daerah di Riau,” katanya.
Menurut Dosen Tata Negara di Fakultas Ilmu Hukum UIN Suska Riau kelemahan yang paling jelas terletak pada masa tugas para incumbent. “Jika selama menjabat ternyata banyak kesalahan atau janji-janji kampanye yang tidak terwujud. Pemilih pasti akan berfikir, untuk memilihnya. Karena mereka mempertaruhkan nasib lima tahun mendatang,” katanya.
Tentang Pilwako Pekanbaru 2017, Peri sendiri melihat akan banyak nama yang mencuat. Hanya saja saat ini masih atau sedang membangun kekuatan dalam bersaing pada Pilwako mendatang. “Akan banyak wajah dan nama baru. Hanya saja sekarang masih malu-malu, belum menonjolkan diri,” tuturnya.
Penulis: Riki