BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Fadli Zon mengaku partainya banyak mendapat serangan kampanye hitam dari ‘pasukan nasi bungkus’ laskar cyber bayaran. Serangan itu kian kencang mendekati pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan dihelat pada 9 Juli mendatang. Dia pun kembali membuat sebuah puisi berjudul, ‘pasukan nasi bungkus’.
PoliticalWave sebuah lembaga pemantau aktivitas dunia maya merekam asal muasal istilah ‘pasukan nasi bungkus’. Menurut pendiri PoliticalWave, istilah ‘pasukan nasi bungkus’ sebenarnya sudah muncul sejak 2012 saat pemilihan kepala daerah Jakarta digelar.
Istilah itu dipopulerkan pertama kali oleh sebuah akun anonim di Twitter untuk menyerang pendukung Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu maju sebagai calon gubernur Jakarta. “Istilah itu kemudian populer hingga kini,” kata pendiri Pendiri PoliticalWave Yose Rizal saat berbincang dengan detikcom, Selasa (22/4/2014).
Laskar ‘Panasbung’ muncul seiring maraknya penggunaan media sosial, seperti Facebook dan Twitter di Indonesia sejak 2010 lalu. Bahkan pada tahun 2012 pengguna Facebook di Indonesia menempati urutan ke empat di dunia.
Â
Sementara pengguna Twitter di Indonesia berada pada peringkat lima. Lalu tepatkan istilah ‘pasukan nasi bungkus’ untuk menyebut para relawan atau tim sukses seorang politisi?.
Menurut Yose istilah ‘pasukan nasi bungkus’ tidak tepat untuk menyebut gerakan para relawan atau pun tim sukses tersebut. “Mereka pengguna Twitter, Facebook itu kan kelas menengah ke atas. Apa mau mereka hanya dibayar dengan nasi bungkus?,” kata Yose.(Detik)