BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Badan Urusan Logistik (Bulog) divre Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) mengklaim telah menyalurkan bantuan beras kepada korban banjir sebanyak 260 ton. Beras tersebut diambil dari cadangan pemerintah yang telah dialokasikan tiap tahunnya.
Namun kenyataan di lapangan, masih ada warga yang mengeluhkan tak kunjung tersentuh bantuan termasuk beras bulog. Seperti yang disampaikan Agus, ketua masyarakat di Desa Muara Jalai, Kabupaten Kampar. Kepada bertuahpos.com, dirinya menyebut bantuan dari pemerintah belum diterima. “Pemerintah belum ada kasih bantuan. Kita tidak pula memaksa, karena banyak juga yang membutuhkan bantuan,†sebutnya.
Saat dikonfirmasi hal ini, Kepala Bidang Pelayanan Bulog Riau dan Kepri, Tommy Despalingga mengatakan pihaknya menyerahkan bantuan kepada pemerintah daerah. “Jadi kita serahkan sesuai dengan permintaan pemerintah, atau dinas sosial di posko bantuan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah),†katanya, Selasa (16/02/2016).
Setelah bantuan beras diserahkan, pihak Bulog menyerahkan kepada tim yang bertugas menyalurkan. “Karena tentu yang tahu lokasi terkena banjir pemerintah daerah itu sendiri. Jadi kita hanya menyiapkan cadangan beras untuk daerah. Kalau penyaluran ke titik banjir, kita serahkan kepada Pemda atau BPBD,†katanya.
Pemberian beras disesuaikan dengan permintaan Pemprov Riau mau pun kepala daerah. Setidaknya saban tahun, Bulog menjatah beras cadangan pemerintah 200 ton untuk Provinsi Riau, dan 100 ton bagi masing-masing kabupaten atau kota.
Perum Bulog memang tiap tahunnya sudah menetapkan pagu bagi masing-masing kabupaten/kota serta provinsi sebagai cadangan beras pemerintah untuk kebutuhan bencana alam. “Kita mengalokasikan tahun ini 1400 ton, itu tetap disiapkan walau tidak ada bencana,” kata Tommy.
Bulog Riau dan Kepri sampai saat ini masih tersedia stok beras mencapai 25 ribu ton yang tersebar di tiap-tiap gudang di daerah. Dengan perkiraan ketahanan pasokan hingga lima bulan ke depan.
Bulog Riau dan Kepri memiliki sembilan titik gudang seperti Riau dengan kapasitas 8.000 ton, Kampar 1.000 ton, Tanjung Pinang 5.000 ton, Dumai 14.500 ton, Ranai-Natuna 2.000 ton, Batam 4.000 ton, Bengkalis 1.500 ton, Tembilahan 1.000 ton dan Rengat 1.000 ton. (Riki)