BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sudah sepekan semenjak pemerintah menerapkan harga Elpiji 12 Kg yang naik Rp 5000. Berbagai kalangan mulai khawatir adanya migrasi pelaku usaha pengguna gas non subsidi ke LPG 3 Kilogram (Kg).
Ketua Pengurus Asosiasi Industri Pangan dan Suvenir Riau (Aspari), Mahlil Zufil menghimbau agar anggota maupun pelaku usaha tidak migrasi LPG. “Kita sebagai pelaku usaha memang melihat dari sisi yang bisa menguntungkan. Tetapi jika kira aturan ada yang dilanggar ketika UKM pindah, lebih baik tidak usah,” sebutnya, Sabtu (07/03/2015).
Â
Sebab bila UKM yang memakai LPG 12 Kg pindah secara masih ke LPG 3 Kg bisa mengakibatkan kelangkaan. Sebab kuota gas bersubsidi telah dibatasi, untuk rumah tangga dan UMKM.
Kepada bertuahpos.com, Mahlil menyadari kebijakan naiknya harga LPG 12 Kg dipengaruhi harga dolar ke rupiah. Sehingga mau tidak mau pemerintah melakukan penyesuaian harga.
Untuk itu dirinya menghimbau agar pelaku usaha juga melakukan penyesuaian harga produk. “Kalau tidak signifikan pengaruh kenaikan, harga jual produk jangan dinaikkan,” harapnya.
Untuk mendapatkan elpiji, kata Mahlil saat ini anggotanya belum mengeluh. “Hingga saat ini belum ada keluhan, masih bisa mudah untuk mendapatkannya,” sebutnya. (Riki)