BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU– Masih ada tiga pekan menjelang masuknya bulan suci ramadhan 1437 hijriah. Seperti tahun sebelumnya, transaksi saham selama bulan puasa hingga lebaran diprediksi melemah.
Seperti yang disampaikan Representative Officer PT Indo Premier Securities Pekanbaru, Nugroho Gatot Prasetiyo kepada krubertuahpos.com. Menurutnya pasar saham memiliki kecenderungan menurun jelang ramadhan sampai Idul Fitri 1437 hijriah.
“Saham sudah really panjang sejak Desember 2015 hingga April 2016. Jadi kondisi saat ini emiten sedang bagi-bagi deviden dan selesai melaporkan keuangannya. Sehingga kecenderungannya pemilik saham sedang profit taking, realisasi keuntungan,†sebutnya, Minggu (15/05/2016).
Selain itu masyarakat selama ramadhan dan lebaran 1437 hijriah nanti lebih konsumtif dalam membelanjakan uangnya. Terutama untuk keperluan sahur atau berbuka serta persiapan menyambut lebaran.
Sehingga berinvestasi saham dianggap tidak begitu penting. Hal ini yang menekan keinginan para investor menginvestasikan uangnya ke bursa saham. “Apalagi masyarakat di Indonesia mayoritas muslim. Sehingga Perdagangan jual beli saham cenderung berkurang selama ramadhan sampai lebaran,†tambah Nugroho.
Apalagi sepekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang bergerak turun. “Transaksi memang relatif sepi,†sebut Nugroho.
Berkaca pada momen-momn tahun sebelumnya, kondisi ini masih akan bertahan sampai selesai lebaran. “Sehabis Idul Fitri nanti perdagangan saham kembali naik lagi. Sebab investor mulai berfikir lagi untuk berinvestasi apalagi momen anak sekolah,†ujarnya.
Mengenai minat masyarakat di Riau dalam berinvestasi saham kata Nugroho sudah ada peningkatan. Hanya saja masyarakat kebanyakan masih menunggu saat uang banyak.
“Padahal sekarang untuk menjadi pemilik perusahaan dengan beli saham sangat mudah sekali. Bagi masyarakat yang punya Rp 100 ribu saja sudah bisa beli saham. Ada banyak perusahaan yang bisa menjadi pilihan berinvestasi,†ujarnya.
Jika masih ragu pilih perusahaan swasta atau BUMN, Nugroho menyarankan bagi pemula bisa membeli perusahaan milik pemerintah. “Intinya kalau mau bermain aman pilih BUMN juga bagus. Karena tidak Mungkin pemerintah membiarkan perusahaannya rugikan? Tapi tidak masalah juga pilih perusahaan yang sedang tumbuh baik misalnya di sektor kontruksi. Kalau butuh konsultasI bisa datang ke kantor Kita Indo premier Pekanbaru,†sebut Nugroho.
Penulis: Riki