BERTUAHPOS.COM– JAKARTA – Riau hampir dipastikan tak jadi tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 karena oleh Islamic Solidarity Sports Federation (ISSF) gagal memenuhi komitmen yang disepakati sejak awal.
Hal itu dikatakan Faisal Abdullah, Staf Khusus Kemenpora yang memimpin delegasi pemerintah Indonesia dalam pertemuan dengan ISSF di Jeddah, Arab Saudi, akhir pekan lalu, melalui keterangannya kepada detiksport, Selasa (11/6/2013) via telepon.
Diberitakan sebelumnya, ISSF menyetujui pemindahan tempat ISG 2013 dari Riau ke Jakarta, pada 22 September sampai 1 Oktober mendatang. Salah satu pertimbangannya adalah Jakarta dinilai memiliki fasilitas yang lebih menunjang dan siap untuk menghajat event yang mesti digelar tak lama lagi.
“Alasan utama bagi ISSF adalah, mereka menganggap panitia lokal (Riau) dan INASOC di bawah KOI gagal memenuhi komitmen menjadi host country, sebagaimana mereka telah ditunjuk sebagai tuan rumah sejak 2011, dan mestinya ISG dilaksanakan pada Juni ini,” terang Faisal.
“Mereka juga mengatakan, selama ini delegasi-delegasi ISSF kerap kebingungan untuk mendapatkan kepastian dan kesanggupan Indonesia untuk menyelenggarakan ISG. Menurut mereka, komunikasi selama ini kurang memuaskan.”
ISSG, lanjut Faisal, mengatakan telah menyiapkan skenario lain apabila tidak ada kepastian tersebut. Opsi lain itu adalah menyerahkan hak tuan rumah ISG 2013 kepada negara lain apabila Indonesia dinyatakan tidak sanggup. Apalagi ISG sebelumnya di Iran tidak terlaksana karena kondisi politik di negara tersebut yang tidak memungkinkan.
“Karena itulah kami menemui ISSG di Jeddah, mencoba menawarkan proposal baru, yaitu memindahkan tempat ke Jakarta. Intinya, jangan sampai kita batal menjadi tuan rumah hanya karena mereka menilai Riau gagal memenuhi komitmen tersebut,” tambah Faisal.
“Dalam konteks itu, pemerintah mengambil langkah-langkah yang pasti karena ini bukan soal olahraga (prestasi), tapi terutama adalah untuk meningkatkan hubungan baik dan solidaritas antarnegara Islam.”
Saat ditanya kenapa tidak melibatkan perwakilan dari IKOI serta panitia Riau dalam pertemuan dengan ISSF kemarin, Faisal mengatakan hal itu dirasa tidak perlu.
“Kami merasa perlu berangkat sendiri karena ingin tahu bagaimana sih sebenarnya yang mereka lihat tentang masalah ini, karena mereka menganggap komitmen awal untuk menggelar ISG di bulan Juni gagal terpenuhi,” cetus Faisal.
Keputusan dari ISSF itu selanjutnya akan dilaporkan kepada Presiden RI. Sebelum itu, siang ini pihak Kemenpora akan langsung mendiskusikannya dengan pihak-pihak terkait terutama panitia Riau dan KOI.
“Kami akan tetap menghargai LoC dan KOI, dan tetap akan melibatkan mereka dalam urusan ISG ini. Namun pemerintah juga merasa harus terlibat di dalamnya secara langsung, karena ini juga menyangkut kepentingan negara untuk menyukseskan event ini supaya baik di mata para peserta,” pungkasnya. (kapurnews.com)