BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Script inject ads (iklan) Telkom Speedy, cukup membuat heboh netter hingga sampai saat ini. Pasalnya, ada tampilan pada iklan tersebut yang membuat netter mengira kalau websitenya terkena hack, atau browsernya terinfeksi malware.
Seperti yang di alami Maryo Sanjaya pegawai Pemerintah Kota (Pemko), Selasa (3/5/2016), yang mengalami keanehan ketika sedang melakukan browsing untuk mendownload beberapa software dari internet yang menggunakan koneksi Telkom Speedy. Ia pun merasa dirugikan oleh ulah Telkom tersebut.
“Beberapa hari terakhir sampai sekarang lagi browsing dari browser komputer, selalu muncul iklan di bagian paling atas dan kadang di bawah. Paling parah iklannya nutupi apa yang mau kita lihat dibagian atas,” keluh Maryo kepada Bertuahpos.com pagi ini.
Lebih lanjut, kata Maryo, Ia ingat kebijakan mengenai internet positif yang dibuat oleh kemkominfo.Pada ketentuan layanan Speedy, tiap-tiap paket Speedy dapat disisipi advertising, seperti yang tertulis pada poin h.
“Saya menyimpulkan bahwa pihak Telkom menyisipkan iklan menggunakan script inject ads ke internet browser yang digunakan pelanggan. Dan mungkin saja script inject ads terselubung ini digunakan juga untuk men-tracking kebiasaan pelanggan selama berselancar di dunia maya. Sehingga script advertising yang dilakukan oleh pihak Telkom melalui jaringan Speedy, secara tidak langsung bisa digolongkan sebagai adware atau spyware,” katanya.
Menurutnya, ulah Telkom ini sangat merugikan dirinya. “Saya banyak baca di browsing, banyak yang merasa dirugikan, termasuk saya. Ini iklan pemaksaan. Saya rasa ini bisa dituntut, bisa digugat. Kan pemaksaan namanya ini, saya tidak setuju dengan iklan dalam bentuk apapun itu, tanpa adanya persetujuan,” ketusnya.
Hal yang sama juga dialami Dedi, salah satu pengusaha Tour and Travel Pekanbaru. Dimana Dedi baru saja selesai menginstal OS pada komputernya, yang digunakan untuk mencari harga tiket pesawat. Dengan maksud ingin menginstalkan beberapa software lain yang diperlukan, maka Dedi mengunduhnya dari website filehippo. Karena hanya ada beberapa software yang umum tersedia disana, seperti Firefox, Chrome, WinRAR dan Yahoo Messenger, dan lainnya.
“Saya membuka Internet Explorer bawaan Windows 7 untuk mengakses website. Disini terjadi kelambatan saat proses membuka website tersebut. Awalnya saya mengira bahwa Internet Explorer yang menjadi masalah, namun ketika saya sudah mengunduh Firefox dan menginstallnya, tetap saja browsing menggunakan Firefox sama lambatnya. Padahal speed download yang didapat pun normal sesuai dengan paket internet speedy yang dimilikinya,” ungkap Dedi.
Nasib yang sama turut dialami Jane, dimana dirinya hendak login ke kaskus namun mengalami kendala yang diduga disebabkan iklan telkom tersebut. “Jadi susah juga gara-gara iklan telkom itu. Saya sempet cek juga di kantor tempat saya kerja, ternyata sama juga. Bener-bener parah menurut saya iklan tersebut,” tukas Jane dengan nada mengeluh.
Jelas dalam hal ini pelanggan internet dirugikan baik secara langsung ataupun tidak, karena, pelanggan membayar biaya internet bulanan sudah pasti bukan untuk melihat iklan yang dipaksakan. Iklan advertising berupa script inject yang disisipkan ke browser pelanggan memperlambat proses loading website. Secara tidak langsung, pemilik website yang sama sekali tidak memasang iklan juga turut dirugikan.
Penempatan iklan atau advertising juga harus sesuai etika, bukan untuk dipaksakan supaya harus dilihat atau di-klik. Sebab iklan atau advertising tidak selamanya bersifat merugikan jika ditempatkan dengan baik, tidak mengganggu aktivitas browsing, atau bahkan sampai memperlambat proses loading website.
Penulis : Maulana
Â