BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Seorang dokter spesialis penyakit dalam Billy Paskharan Siahaan di Rumah Sakit Awal Bross di Pekanbaru, mengatakan virus corona membutuhkan tubuh manusia untuk berkembang biak.
Dia mengatakan jika dilihat dari cara bagaimana Covid-19 berbiak dan metutasi, sudah cukup menggambarkan bahwa corona adalah virus yang ganas.
“Di Jakarta penyebarannya cepat. Virus ini bermavacam-macam model. Ada virus DNA dan RNA. Konsekuensi virus RNA cepat beradaptasi dan berubah-ubah, juga bermutasi. Apalagi makin banyak manusia. Itulah kenapa WHO buat social distancing. Makin banyak orang berkumpul, makin kuat dia,” katanya saat berbincang dengan Bertuahpos.com.
Dijelaskannya, Covid-19 merupakan hal yang baru. Oleh sebab itu, semua orang masih meraba-raba dalam upaya penanganannya, terutama untuk terciptanya vaksi penangkal virus ini.
Dia menerangkan dalam proses penciptaan vaksi setidaknya ada fase yang harus dilalui “Kita (Indonesia) baru di fase ketiga.” Pada fase pertama ada percobaan di laboratorium. Lalu di fase kedua percobaan kepada hewan, selanjutnya pada manusia dalam jumlah banyak.
“Dengan situasi post major ini mudah-mudahan tahapan itu bisa dicepatkan. Kebetulan bio farma yang meneliti , tapi negara asing juga ada yang meneliti, saling berlombalah,” ungkapnya.
Potensi Penyebaran Virus karena Kepadatan Penduduk
Dokter penyuka olah raga jogging ini mengaku kalau ada vaksin yang ditemukan harus teruji termasuk efek sampingnya dalam waktu 3 hingga 8 bulan. Faktor kepadatan penduduk menjadi salag satu penyebab utama cepatnya penularan virus kepada manusia.
Kondiai ini kata dia dapat dilihat dibeberapa negara dengan jumlah kasus konfirmasi tertinggi. Seperti AS, India, Brasil, termasuklah Indonesia. “Di Jawa, social distancing akan semakin susah, karena covid 19 gampang menyebar,” kata Billy mengingatkan.
Masker Cara Ampuh Cegah Penularan
dr Billy mengilustrasikan, jika ada dua orang mengenakan masker, dimana salah satu diantara mereka positif Covid-19, maka potensi penularan hanya 10%.
Sedangkan jika hanya ada satu orang saja yang mengenakan masker, maka potensi penularan atau paparan virus corona menjadi 60%. “Sampai saat ini saya masih percaya bahwa masker merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah penularan,” ungkapnya.
Dia juga menyarankan, setelah melakukan aktifitas di luar rumah atau di tempat kerja, saat tiba di rumah diusahakan langsung mandi. Yang dikhawatirkan saat virus ini memapar orang-orang usia lanjut seperti orang tua dan kakek nenek di rumah. Risiko kematian cukup tinggi.
Salah satu cara penyembuhan yang dilakukan saat ini hanyalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh agar virus kalah dan mati. Misalnya dengan menjaga vitamin C dalam tubuh.
“Untuk daya tahan tubuh, harus rutin mengonsumsi vitamin C, atau Ester C teratur. Lalu tidur 6 atau 8 jam, jogging 2 kali seminggu, dan jangan terlalu capek. Kalau ada asam lambung bisa diganti vitamin B komplek. Karena OTG banyak di sekitar kita. Prediksinya puncak covid September ini. Apalagi waktu libur kemarin,” ungkapnya. (bpc5)