BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Di tengah tingginya gejolak harga kebutuhan masyarakat di Riau saat ini, dianggap sangat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan inflasi dan deflasi di Riau. Pemerintah memang harus mempersiapkan strategi khsusus untuk menjaga agar inflasi tidak melonjak terlalu tinggi.
“Inflasi itu bisa menjadi teman, bisa juga menjadi lawan, di semua daerah bahkan. Termasuk juga di Riau. Makanya kita dan Pemerintah Provinsi Riau juga harus hati-hati dan selalu memantau hal ini,” kata Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Riau, Ismet Inono, Jumat (17/06/2016).
Menurut Ismet, ada beberapa daerah yang sangat memungkinkan terjadinya lonjakan tinggi terhadap inflasi di Riau. Salah satu daerah yang perlu diwanti-wanti adalah Kota Dumai. Sebab wilayah ini berpotensi besar menjadi serbuan pendatang.
“Ketika Kota Dumai itu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Riau, tentu ada banyak orang yang datang kesana. Otomatis harga kebutuhan masyarakat akan naik. Kondisi seperti ini juga tidak baik,” ujarnya.
Sejauh ini, dari 3 kota yang menjadi pusat pantauan Badan Statistik Riau, yakni Kota Tembilahan, Dumai dan Pekanbaru. Perkembangan inflasi di Kota Dumai perlu mendapat perhatian dan pengawalan dari pemerintah. Dengan kata lain, pemerintah harus selalu bisa memantau kondisi terkini tentang inflasi di daerah itu.
Dumai menjadi pusat perhatian karena wilayah ini merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan industri cukup kuat. Hadirnya pelabuhan internasional di temat ini menjadi gerbang pintu masuk dan keluarnya barang-barang hasil ekpor dan impor.
Selain itu ada banyak industri lain yang mengolah hasil komuditi unggulan Riau seperti Migas dan crude palm oil atau (CPO). Sehingga membuat tempat ini banyak menampung tenaga kerja lokal maupun asing. Dengan tingginya tingkat kunjungan penduduk di tempat itu, BI mencatat bahwa Kota Dumai merupakan salah satu daerah yang rawan terjadinya inflasi dalam skala tinggi.
Penulis: Melba
Â