BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tahapan persiapan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) asal Riau hingga kini masih terus berlanjut. Dipastikan 28 orang petugas akan berangkat tahun ini, ditambah 6 orang dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
“TKHI yang mendampingi calon jamaah haji dari embarkasi sampai kembali pulang ke daerah. Setiap kloter ada tiga petugas terdiri dari satu dokter dan dua perawat disetiap kelompok terbang,†kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Andra Sjafril melalui Sri Mulyani selaku Penanggungjawab Program Kesehatan Haji usai Pelepasan Petugas Jamaah Haji di Aula Dinkes Riau, Senin (01/08/2016).
Dikatakannya, pendaftaran para petugas TKHI dan PPIH ini dilakukan secara online oleh Kemenkes. Berbagai tahapan seleksi telah diikuti oleh mereka sehingga terpilih setelah mengalahkan peserta lainnya.
“Pendaftaran untuk Provinsi dan pusat sama-sama dilakukan melalui online dan dibuka sepanjang tahun. Kemudian peserta bisa memilih dua tahun kedepan dia mau berangkat pada tahun berapanya,†jelasnya.
Setelah mendaftar, lanjutnya terdapat beberapa tes yang harus diikuti para peserta, seperti tes potensi dengan lima kali kesempatan. Baru kemudian, tes psikometri yang dilakukan di RS Budi Mulia oleh para psikiater dan psikolog disana.
“Lulus atau tidaknya ditentukan oleh pusat haji dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan untuk mendampingi jamaah haji. Pastinya yang mendaftar banyaknya,†ucapnya.
Untuk melayani calon jamaah haji yang sakit. Kata dia, pemerintah pusat melalui Kementrian Kesehatan (Kemenkes) telah menyediakan balai pengobatan haji yang berada di Madinah dan Makkah.
“Petugas kesehatan mulai dari dokter hingga apoteker tersedia disana. Kalau misalnya ada jamaah yang sakit dipondokan akan mendapatkan rujukan dari petugas PPIH, dokter maupun perawat. Salah satu dokter kita yaitu dokter bedah Rumah Sakit Duri, Dr Rizaldi juga ikut,†terangnya.
Berdasarkan data Dinkes Riau calon jamaah haji asal Riau tahun 2016 ada 4057 orang. Dimana, sekitar 39,57 persen berusia diatas 50-59 tahun dan diatas 60 tahun sekitar 26,90 persen. (Rilis/Melba)