BERTUAHPOS.COM ( BPC), BUKITTINGGI – M. Fathan Khalilullah Hasnil, siswa kelas 6 (Enam) Sekolah Dasar (SD) di Kota Bukittinggi, Propinsi Sumatera Barat, berhasil masuk 15 besar seleksi pertama Olimpiade Sains tingkat Internasional di Jakarta Juni 2016 lalu. 1 Agustus 2016 ini, Khalil begitu putra pasangan Fatma Devi dan Hasnil ini dipanggil, bakal bertolak menuju Jakarta untuk mengikuti seleksi kedua menjelang bertarung di tingkat Internasional.
Sebelumnya, Khalil berhasil mewakili Kota Bukittinggi ketingkat Propinsi Sumatera Barat dalam lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN), setelah menyabet juara 1 OSN se-Kota Bukittinggi Maret 2016 lalu. Ditingkat Sumatera Barat, Khalil berhasil menjadi juara 4, dari puluhan peserta se-Sumatera Barat. Dengan begitu Khalil, berhak mewakili Sumatera Barat pada lomba OSN tingkat Nasional di Palembang Mei 2016 lalu, dan berhasil membawa pulang Medali Perak.
Pada lomba OSN di Palembang hanya diikuti 102 orang kompetitor dari berbagai Propinsi di Indonesia. Karena prestasi itu, Khalil berhak ikut dalam seleksi Olimpiade Sains tingkat Internasional di Jakarta. “Kita sudah ikut seleksi pertama dari 30 peserta dan masuk 15 besar dengan rangking 13. Jadi kita berhak ikut seleksi ke-dua pada 1 Agustus ini di Jakarta, selama satu minggu. Insya Allah kita berangkat, walau berbekal dari belajar otodidak dan kami orangtua yang menjadi tempat bertanya Khalil,” sebut Orangtua tercinta M. Fathan Khalilullah Hasnil, sehari menjelang bertolak menuju Jakarta.
Meski sudah berkali-kali mengharumkan nama Kota Bukittinggi di pentas Nasional dan Internasional. Namun, sampai menjelang satu hari keberangkatan untuk membawa misi juara seleksi Olimpiade Sain tingkat Internasional di Jakarta, Khalil masih belajar tanpa pendamping dari Pemerintah Kota Bukittinggi dalam hal ini Dinas Pendidikan setempat.
“Khalil belajar sendiri, tidak ada pendamping dari Pemerintan Kota. Kalau dua teman Khalil masing-masing Hakim, dari Kota Payakumbuh, dan Kanya Hafsah Kamilah, dari Kabupaten Dharmasraya untuk mengikuti seleksi Matematika di tingkat Internasional, sejak 2 hari lalu sudah menjalani pelatihan di UNP Padang. Bahkan pada seleksi pertama Juni lalu, kami kedua orangtuanya yang mendampingi, dan sangat sulit, karena bukan pendamping maka kami tidak bisa masuk,” cerita orangtua Khalil, Devi.
Walau minim perhatian dari Pemerintah Kota Bukittinggi, tetapi Devi bersyukur untuk mengikuti seleksi tahap ke-dua di Jakarta 1 Agustus ini, Khalil sudah didampingi Guru kelasnya. “Untuk berangkat besok guru kelasnya yang mendampingi,” tambah Devi.
Putra sulung, Fatma Devi dan Hasnil itu sangat percaya diri, meski dirinya tidak mengikuti persiapan dari pendamping seperti dua rekannya dari kota dan Kabupaten Lain. Bahkan keponakan Ketua DPD PAN Bukittinggi, Fauzan Haviz ini, sangat optimis bisa lolos seleksi Olimpiade Sain Internasional, karena dirinya punya opsesi ingin mengikuti jejak sang Paman, untuk belajar di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Lagian kepercayaan diri Khalil, tumbuh karena baru kali ini dari Bukittinggi sejak puluhan tahun silam mampu menjadi juara sains IPA tingkat Nasional dan berhak ikut seleksi Olimpiade Sains Internasional.
“Kita bersyukur, Alhamdullah Khalil sudah bisa mengharumkan nama tanah kelahirannya, Bukittinggi pada usia kecilnya. Kita hanya minta doa dari seluruh warga Kota Bukittinggi dan Sumbar umumnya,” pinta Devi. (khatik)