BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – APRIL Group, yang merupakan induk dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), mengumumkan serangkaian langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terpadu untuk mengantisipasi periode rawan kebakaran, mulai dari 1 Juli hingga 30 September 2023.
Dalam pengumuman tersebut, perusahaan menegaskan komitmennya untuk meningkatkan sistem pencegahan dan pengelolaan kebakaran sesuai prosedur standarnya.
Faktor-faktor seperti fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) dan pola iklim El Nino menjadi perhatian utama APRIL Group. Kedua fenomena ini dapat menciptakan kondisi lebih kering dari biasanya, meningkatkan risiko kebakaran.
Dengan indikasi kemungkinan 80% terjadinya El Nino menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), APRIL Group berencana untuk memperkuat patroli darat dan udara selama Periode Rawan Kebakaran.
“Kami sepenuhnya menyadari risiko yang ditimbulkan oleh iklim tahun ini dan telah mempersiapkan langkah pencegahannya. Melalui fokus pada pencegahan kebakaran, kami dapat memitigasi risiko masalah kesehatan bagi karyawan dan masyarakat, serta membatasi dampaknya terhadap operasi kami,” kata Rizki Rinaldo, Direktur Utama PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP), unit operasional APRIL Group.
Langkah pencegahan ini telah menjadi bagian integral dari komitmen berkelanjutan APRIL Group sejak 2015.
Selama periode rawan, perusahaan akan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi risiko kebakaran.
Perusahaan telah menjalankan Program Desa Bebas Api (Fire Free Village Program/FFVP) sejak 2014, melibatkan 42 desa dengan luas lebih dari 900.000 hektar.
Program ini telah berhasil mengurangi lebih dari 90% jumlah kebakaran di wilayah yang tercakup.
Selain kolaborasi dengan masyarakat, perusahaan juga menjalankan program pengelolaan kebakaran berbasis klaster dengan Pemerintah Kabupaten Pelalawan dan perusahaan lain di wilayah tersebut.
Tujuan dari inisiatif ini adalah memastikan upaya pencegahan dan pemadaman kebakaran lebih terkoordinasi.
Tidak hanya menekankan pencegahan kebakaran melalui program-program ini, tetapi juga telah mengimplementasikan kebijakan Tanpa Bakar (No Burn) sejak 1993.
Perusahaan ini mematuhi persyaratan hukum yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh kebakaran.
Investasi dalam teknologi pendeteksian dan pemadaman kebakaran juga menjadi fokus APRIL. Mereka menggunakan pencitraan satelit, menara CCTV, satu helikopter, dua airboat, 260 petugas pemadam kebakaran profesional, 39 menara pengawas, dan 45 CCTV. Selain itu, pelatihan pemadaman kebakaran telah diberikan kepada 724 relawan di 39 desa di Riau.
Dengan langkah-langkah ini, APRIL Group menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjalankan operasionalnya secara bertanggung jawab tetapi juga berperan aktif dalam upaya mencegah dan mengatasi risiko kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.***(Advertorial)