BERTUAHPOS.COM (BPC), PELALAWAN – Bupati Pelalawan HM Harris mengaku berjuang merebut pembangunan kawasan Teknopolitan Koridor Sumatera dari jumlah delapan Teknopolitan, yang akan dibangun di delapan wilayah di Indonesia di era Presiden Susilo Bambang yudhoyono (SBY) lalu.
“Syarat Teknopolitan bisa dibangun di Pelalawan harus tersedia lokasi lahan seluas ribuan hektare dalam satu kawasan,” ungkap Bupati Pelalawan HM Harris saat mengisahkan kronologis perjuangannya merebut pembangunan kawasan Teknopolitan koridor Sumatera di Kabupaten Pelalawan.
Diungkapkan HM Harris, di hadapan masyarakat Kuala Kampar, di era Presiden SBY lalu ada diprogramkan MP3EI dengan membangun 8 kawasan Teknopolitan untuk  pembangunan berbagai pabrik industri hilir kelapa sawit yang hanya akan dibangun di delapan wilayah Indonesia.
Dari jumlah 8 kawasan Teknopolitan di Indonesia maka salah satunya akan dibangun di wilayah Sumatera yang setiap provinsi waktu itu berjuang merebut ke pusat supaya dibangun di daerahnya masig-masing, namun dengan syarat mampu menyediakan lahan seluas ribuan hektare di satu hamparan.
“Kalau di Pelalawan sendiri setelah kami cek hanya ada tersedia ribuan hektare lahan dalam satu kawasan yang bisa dibebaskan berada di Kecamatan Langgam,” ujarnya.
Sambungnya, “Jadi setelah kami cari lokasi lahan yang pertama kalinya di Kecamatan Pelalawan dan Bunut, tidak ada stok ribuan lahan di satu kawasan. Akhirnya kami dapatkan lahan yang akan dibangun Teknopolitan itu adalah di Langgam. Apalagi jumlah lahannya mencukupi dibanding kecamatan lain yang ada di Pelalawan,” jelas HM Harris.
Dipilihnya lokasi Teknopolitan di Langgam, tegas Bupati, juga diperkuat oleh hasil uji kelayakan di berbagai tempat di Kabupaten Pelalawan oleh Tim BPPT Pusat.Â
“Jadi dipilihnya lokasi Teknopolitan di Langgam bukan karena kampung halaman saya, tapi karena sudah melalui hasil kajian uji kelayakan lokasi yang dilakukan oleh BPPT pusat sebelumnya,” bebernya.
Lebih lanjut, kata Bupati, kelanjutan pembangunan Teknopolitan Koridor Sumatera di Langgam saat ini sudah diterbitkan Kepres oleh Presiden Jokowi.
Senada itu juga diungkapkan Ketua DPRD Pelalawan Nazarudin MH pada para Pedagang Pasar Baru, Pangkalan Kerinci, bahwa selain alasan lain Teknopolitan dibangun di Langgam, disana stok lahan yang memadai karena harus berada di satu kawasan.Â
Nantinya, ungkap Nazarudin, selain membangun berbagai pabrik industri hilir kelapa sawit, di kawasan Teknopolitan ini juga dibangun kawasan Riset dan Perguruan Tinggi Teknologi Pelalawan.
Terkait rencana pembangunan PLTG yang juga berada di Langgam, jelas Nazarudin, ini karena memang adanya sumur gas di Langgam di dekat lokasi PLTG sekarang. “Kalau pembangunan lain dilakukan merata di setiap kecamatan di Kabupaten Pelalawan,” pungkasnya. (adv/bpc7)