BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gunung Marapi, yang berada di Kabupaten Agam dan Tanahdatar, telah naik ke level III (Siaga), memicu kewaspadaan tinggi di kalangan masyarakat dan pemerintah daerah. Ahli Geologi, Ade Edward, mengingatkan bahwa area 5 kilometer dari kawah Gunung Marapi harus dihindari oleh masyarakat.
“Dalam kondisi saat ini, diharapkan masyarakat sekitar tidak memasuki daerah yang rawan terdampak erupsi Gunung Marapi,” ujarnya kepada Padang Ekspres pada Selasa, 9 Januari 2023.
Ade juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap gejala erupsi seperti getaran, suara gemuruh, bau belerang, atau perubahan perilaku hewan.
“Jika ada gejala erupsi berskala besar, segeralah menjauh dan menuju jalur evakuasi,” tambahnya.
Sementara itu, masyarakat di sekitar lembah sungai juga diminta untuk waspada terhadap potensi banjir lahar dingin akibat intensitas hujan tinggi. Ade merekomendasikan peningkatan pengawasan bersama melalui siskamling atau ronda, terutama di malam hari.
“Pemasangan CCTV atau lampu sorot di lokasi-lokasi vital juga dapat mempercepat penyampaian informasi,” kata Ade, mendesak pemerintah untuk meningkatkan sistem keselamatan dan mitigasi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito, menegaskan kesiapan pihaknya mengikuti imbauan PVMBG. Koordinasi lintas sektoral, terutama dengan TNI-Polri, dianggap penting untuk menghadapi potensi bencana erupsi. Wilayah yang berdekatan dengan Gunung Marapi sudah dipetakan untuk evakuasi sesuai rekomendasi terkini.
lanjut Bambang, pihaknya sudah memetakan dan terdapat beberapa wilayah Agam yang posisinya berdekatan dengan Gunung Marapi. Wilayah itu lima jorong di Kecamatan Sungaipua dalam radius 3-5 kilometer dari pusat erupsi. Kemudian satu jorong di Kecamatan Canduang, yakni Cumantiang, dalam radius 4,2 hingga 4,4 kilometer dari puncak gunung.
”Wilayah-wilayah yang berdekatan dengan puncak Marapi ini sudah kita data jumlah rumah, penduduk dan fasilitas umum dan lainnya. Ini yang perlu dievakuasi nantinya sesuai rekomendasi terkini status level III Gunung Marapi,” terang Bambang.
Posko pengamatan akan didirikan di beberapa lokasi, melibatkan personel gabungan dari BPBD, TNI-Polri, dan pihak terkait. Rambu evakuasi juga telah dipasang untuk memberikan petunjuk kepada masyarakat dalam menghadapi potensi erupsi.