BERTUAHPOS, PEKANBARU – Pada bulan Agustus 2013 lalu, Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,80 persen. Inflasi tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga barang dan kenaikan ongkos angkutan kota dalam provinsi (AKDP). Masing-masingnya menyumbang inflasi hingga 0,14 persen.
Â
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad Senin (2/9/13). Menurutnya, bukan harga bawang dan ongkos AKDP saja yang mempengaruhi inflasi di Pekanbaru, beberapa indikator lainnya juga ikut memberikan sumbangsihnya terhadap inflasi di Pekanbaru.
Â
“Beberapa indikator penyumbang inflasi di Pekanbaru adalah tarief listrik dan emas erhiasan masing-masing sebesar 0.11 persen, daging ayam ras dan pepaya masing-masing sebesar 0,04 persen, rokok kretek filter dan tarief bioskop masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen dan beberapa komoditas lainnya di bawah 0,03 persen,” terang Mawardi Arsyad.
Â
Selain itu, inflasi di Pekanbaru juga dipengatuhi oleh beberapa kelompok pengeluaran seperti di kelompok sandang sebesar 1,60 persen, kelompok transport sebesar 1,30 persen dan bahan makanan sebesar 1,17 persen.
Â
(riauterkini.com)