BERTUAHPOS — PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan rekor penjualan emas Antam sepanjang 2024. Perusahaan pelat merah ini berhasil menjual 43,78 ton emas, melonjak hingga 68% dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencatat penjualan sebesar 26,13 ton. Capaian ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah perjalanan Antam.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto S Rudjito, menyampaikan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari strategi diversifikasi perusahaan yang efektif dalam merespons dinamika pasar global dan nasional.
“Kami terus menjaga keunggulan operasional dan efisiensi biaya produksi. Ini bukti komitmen Antam untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan dan memperkuat daya saing,” ujar Arianto dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 16 April 2025.
Tingginya minat masyarakat terhadap emas turut mendorong lonjakan penjualan ini. Fenomena FOMO (fear of missing out) terlihat nyata di gerai Butik Emas Antam Setiabudi One, Jakarta. Berdasarkan pantauan langsung, butik tersebut diserbu pembeli hingga antrean meluber sampai ke area parkir.
Selain fokus pada logam mulia, Antam juga memperkuat diversifikasi produknya. Selama 2024, volume produksi bijih nikel mencapai 9,95 juta wet metric ton (wmt), dengan penjualan sebesar 8,34 juta wmt. Produksi feronikel tercatat sebanyak 20,10 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi), dan 19,45 ribu ton di antaranya telah dijual ke pasar Tiongkok, India, dan Korea Selatan.
Antam juga mencatat penjualan bauksit sebanyak 736 ribu wmt untuk pasokan smelter dalam negeri. Di sektor hilirisasi, perusahaan tengah mempercepat pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Menpawah, Kalimantan Barat, yang digarap bersama PT Inalum. Proyek ini diproyeksikan rampung tahun ini dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta ton per tahun.
“Kami tidak hanya menjaga operasional yang solid dan berkelanjutan, tapi juga agresif dalam merealisasikan proyek strategis yang mendukung hilirisasi dan transisi energi,” tegas Arianto.
Antam pun memperluas kapasitas pemurnian emas melalui proyek Precious Metal Manufacturing Plant di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini diharapkan mampu memenuhi peningkatan permintaan dan memperluas jangkauan pasar, khususnya ke wilayah Indonesia bagian timur.***