BERTUAHPOS.COM — Objek wisata alam Batu Tilam di Desa Kebun Tinggi, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, kembali menarik minat wisatawan dengan keindahan alamnya yang mempesona.
Wisatawan dapat menikmati pengalaman berkemah di bawah bebatuan bibir mulut gua, dikelilingi oleh hutan lebat dan air terjun alami yang menakjubkan.
Batu Tilam, yang terletak di punggung Bukit Barisan, dikelilingi oleh 27 air terjun dengan ketinggian bervariasi dari 10 hingga 150 meter.
Suasana di sini sangat menenangkan dengan suara air terjun yang deras dan hutan yang masih alami.
Meskipun keindahan alamnya mengundang decak kagum, akses ke Batu Tilam tergolong menantang. Lokasinya berada sekitar 170 km dari Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau.
Untuk sampai ke sini, wisatawan harus siap dengan kondisi jalan yang berat dan terkadang licin, terutama saat hujan. Perjalanan yang normalnya memakan waktu 4-6 jam bisa memanjang hingga 8-10 jam.
Akses menuju Batu Tilam memerlukan kendaraan yang kuat seperti sepeda motor atau mobil dengan penggerak roda empat.
Kondisi jalan melintasi aspal, tanah, bebatuan, dan akses curam di hutan Bukit Barisan. Sopir harus memiliki keterampilan mengemudi yang baik dan mental yang kuat.
Di kawasan air terjun Batu Tilam masih terdengar suara hewan liar dan bermacam-macam jenis burung yang saling bersahutan. Berbagai macam kayu hutan yang sudah langka juga masih bisa dijumpai di tempat ini. Ukuran diameter kayunya besar-besar sehingga perlu 2-3 pelukan orang dewasa untuk menggapainya.
Air terjun Batu Tilam masih perawan dan indahnya bukan main. Jumlah air terjun seluruhnya di Desa Kebun Tinggi sebanyak 27 tempat. Diperkirakan memiliki ketinggian bervariasi mulai dari 10 meter, 20 meter, 25 meter, 100 meter hingga bisa mencapai 150 meter.
Keberadaan Batu Tilam sebagai objek wisata resmi dimulai pada tahun 2015, dengan pengembangan berlanjut hingga 2019.
Sebagai Informasi tarif masuk untuk mengunjungi keempat air terjun ini adalah Rp 35 ribu per hari, yang digunakan untuk pengelolaan kebersihan dan fasilitas.
Selain keindahan alamnya, Batu Tilam juga memiliki nilai sejarah dan budaya.
Konon nama Batu Tilam berasal dari masa penjajahan Belanda, di mana batu tersebut digunakan oleh pejuang Indonesia sebagai alas tidur saat berlindung dari serangan.
Objek wisata ini telah meraih Juara 1 Anugerah Pesona Indonesia ke-V tahun 2020, menegaskan status Batu Tilam sebagai surga tersembunyi di Bumi Lancang Kuning.
Meski demikian, pengembangan aksesibilitas dan fasilitas masih perlu terus dilakukan untuk menggali potensi wisata yang ada.