BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Putri meringis saat menyaksikan unggahan video kecelakaan tunggal di kawasan Tampan, Pekanbaru, pada Kamis, 11 Januari 2024.
Dalam video itu, diperlihatkan bagaimana kondisi kendaraan korban yang tergeletak, tak jauh dari titik lubang menganga lebar dan dalam—yang disebut-sebut seseorang dalam video itu, sebagai penyebab kecelakaan tunggal.
“Hari ini saja, sudah 2 kali video kecelakaan di Pekanbaru akibat jalan berlubang yang muncul di IG,” kata mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Pekanbaru itu.
Hal ini, turut menjadi pembahasan dalam tongkrongannya di salah satu kafe di bilangan Sukamaju, Pekanbaru.
Dia heran, mengapa pemerintah belum bergerak masif untuk mengatasi infrastruktur jalan rusak di Kota Pekanbaru. Padahal kasus kecelakaan acap kali terjadi.
Putri dan kedua temannya dalam tongkrongan itu, sepakat, wajah infrastruktur di Pekanbaru saat ini, adalah kemunduran kinerja pemerintah dari tahun ke tahun.
Di Pekanbaru, memang tak sulit untuk menemukan kondisi jalan yang buruk. Lubang-lubang jalan yang menganga, bahkan dapat ditemui di tengah kota.
Bahkan, di Jalan Cut Nyak Dien, persis di samping Kantor Gubernur Riau, mudah sekali menemukan lobang menganga di tengah jalan.
Misalnya, hampir di sepanjang jalan Ronggowarsito, lobang-lubnag jalan yang menganga bahkan berada persis di persimpangan jalan. Terparah, persis di persimpangan Jalan Mulyorejo.
Padahal, jalan ini cukup intens dilintasi kendaraan karena jalur alternatif, terutama di jam-jam pulang kerja.
“Karena ada di persimpangan, banyak pengendara menabrak lubang lalu jatuh. Padahal persis di depan sekolah,” ujar Rizky, warga yang berdomisili di kawasan itu.
“Lubang itu bekas sisa penggalian, untuk pemasangan pipa air minum,” sebutnya.
Andri, seorang pengendara, harus ekstra hati-hati saat melintas di jalan alternatif di Pekanbaru. “Terutama di sekitar kawasan Sukajadi,” tuturnya.
Pekerjaannya sebagai kurir barang grosir, mengharuskan ia menjelajahi hampir seluruh Pekanbaru, bahkan dalam waktu sehari.
Menurutnya, hampir semua jalur yang dilintasi, selalu ada lobang menganga di tengah jalan.
“Di sekitaran jalan Ikhlas, di situ banyak persimpangan, jalannya juga banyak yang berlobang, bahkan tergenang air,” tuturnya.
“Entahlah. Saya juga heran mengapa pemerintah sulit sekali penambal lobang jalan.”
Pada Rabu, 10 Januari 2023, seorang pengendara sepeda motor di Jalan Pepaya Ujung, berteriak dengan keras di tengah padatnya kendaraan terjebak macet di sana, usai diguyur hujan.
“Hancur jalan. Habis lah. Rusak semua jalan ini,” teriaknya, bersamaan dengan suara klakson kendaraan yang memekak.
Dia sengaja menyindir petugas mandor yang ada di situ, dan para pekerja yang tengah menggali lobang yang hampir memakan seperempat bagian jalan.***