BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU – Baru-baru ini, pemerintah telah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar, yang dibarengi dengan penurunan harga semen yang diproduksi BUMN. Dari keputusan tersebut, harga semen turun Rp 3.000 per sak.Â
Â
Tapi bagaimana dengan harga properti, apakah ikut turun? Ternyata harga properti tak banyak perubahan. Bahkan sejak akhir tahun 2014, beberapa developer di Pekanbaru sudah wanti-wanti akan adanya kenaikan harga.
Â
Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Â Virgo Trisep Haris ST MT kepada bertuahpos.com, Kamis (22/01/2015) memberikan bocoran kontribusi material semen dalam pembangunan sebuah rumah.
Â
“Turunnya harga semen memang berdampak terhadap biaya konstruksi rumah maupun sektor properti lainnya. Namun pengaruh yang diakibatkan tidak begitu besar, karena masih ada meterial lain. Seperti kerikil pasir dan besi yang belum mengalami penurunan,” terangnya.
Â
Ditambahkannya, kontrak yang telah berjalan saat ini merupakan kontrak sebelum wacana penurunan harga semen. Jadi kontraktor masih tetap memakai harga semen normal, sebelum terjadi penurunan.
Â
Artinya penurunan harga semen ini belum bisa dirasakan masyarakat dalam waktu dekat. Mengingat bahan material seperti semen merupakan bahan pokok yang bersifat jangka panjang. Ia memperkirakan, dampak penurunan mungkin dapat dirasakan masyarakat sekitar lima sampai tujuh bulan ke depan.
Â
Turunnya harga semen merupakan imbas dari penurunan harga BBM, yang berpengaruh terhadap transportasi pengangkutan bahan material. Namun lagi-lagi, ini tidak terlalu signifikan pengaruhnya terhadap konstruksi bangunan.
Â
Â
“Saya tetap menyambut baik terhadap penurunan harga semen. Saya berharap penurunan harga semen bisa diikuti dengan penurunan bahan-bahan material lainnya, sehingga bisa terlihat dampaknya pada harga properti,” bebernya. (nova)
Â
Â
Â
Â