BERTUAHPOS.COM — Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) memberikan sindiran balik ke Roy Suryo.
Roy Suryo sebelumnya mengeritik soal pesta HUT RI di Istana Merdeka yang menampilkan sebuah tarian yang dianggapnya mirip dengan tarian PKI.
Menurut Roy Suryo, tarian itu mirip dengan adegan tarian genjer-genjer PKI saat G30S tahun 1965 lalu.
Ngabalin mengatakan, baru di era Presiden Jokowi pesta HUT RI di istana bisa dihadiri rakyat. Dia pun heran mengapa Roy Suryo baru mempertanyakan pergelaran itu di tahun ini.
Padahal sudah sembilan tahun pemerintah Joko Widodo (Jokowi). Kata Ngabalin ke Roy Suryo, “Tahun kemarin kenapa dia tidak menilai ya?”
“Apa masih dalam tahanan atau sudah di luar? Kenapa dia tidak menilai kemarin-kemarin? Tumben tahun ini dia menilai (pesta) 17 (Agustus) kemarin. Lucu,” kata Ngabalin seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Menurutnya, Roy Suryo seharusnya memberikan apresiasi dalam gelaran pesta HUT RI di tahun ini, yang diselenggarakan dengan kemeriahan bersama masyarakat secara luas.
Selain bisa diikuti masyarakat, pesta ini juga menjadi cerminan keberagaman Indonesia.
Warga yang hadir wajib mengenakan pakaian adat masing-masing. Menurut Ngabalin, “Hal ini baru terjadi di era Jokowi.”
Ngabalin pun curiga, penilaian Roy Suryo yang menyebut bahwa tarian di Istana Merdeka mirip dengan tarian PKI ada unsur politisnya.
Dia menambahkan, memang ada banyak yang menggunakan isu PKI untuk kepentingan politik. “Itu bahaya laten, untuk kepentingan politik. Tapi saya belum tahu dia pakai isu PKI untuk kepentingan apa,” tambahnya.
Ngabalin, sejauh ini belum berniat untuk melaporkan Roy Suryo ke polisi. Baginya, itu hanya sebuah ungkapan orang yang sakit hati terhadap pemerintah.
“Nanti kita tunggu. Orang ini kan sebenarnya orang sakit hati yang sebetulnya. Susah move on,” ucap Ngabalin.
Sebelumnya, video Roy Suryo di salah satu program televisi beredar di media sosial. Dalam video itu, Roy mengkritik gelaran HUT RI di Istana Merdeka.
Dia mempertanyakan pilihan lagu “Rungkad” dalam gelaran tersebut. Roy juga mempertanyakan mengapa ada acara menari bersama di istana.
“Adegan goyang-goyang itu kayak adegan di film-film pengkhianatan G30 S itu. Iya kan ada adegan-adegan pahlawan itu datang. Kemudian, ada orang nari, saya langsung ingat itu,” ucap Roy di video tersebut.***