BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah menunggu etika politik Gibran Rakabuming Raka.
Kader PDIP Ahmad Basarah, angkat bicara mengenai status Gibran Rakabuming Raka—putra Presiden Joko Widodo—yang mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden di luar keputusan partai, kata
Dalam penjelasannya, Basarah memastikan bahwa Gibran seharusnya mengetahui Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan mekanisme partai dalam mengambil keputusan.
Menurutnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memiliki hak prerogatif dalam memilih calon presiden dan cawapres yang akan diusung oleh PDIP.
Megawati telah memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai pasangan calon yang akan diusung oleh partai berlambang banteng itu. Karenanya, Basarah menekankan bahwa semua kader PDIP diwajibkan untuk mendukung keputusan ini.
Namun, dengan Gibran kemudian keluar dari skema keputusan yang telah diambil oleh Megawati, dan bahkan mencalonkan diri sebagai bakal Cawapres di luar garis keputusan partai, “maka secara konstitusi partai, secara aturan partai, dia telah melakukan pembangkangan,” ujar Basarah.
“Dia telah bertindak berbeda dengan garis keputusan partai. Dalam konteks etika politik, dia tampaknya ingin keluar atau bahkan telah keluar dari keanggotaan PDIP,” tambahnya.
Karena itu, Basarah menyebutkan bahwa PDIP kini menunggu etika politik yang akan ditunjukkan oleh Gibran terkait isu ini, termasuk pengembalian kartu tanda anggota (KTA) partai.
“Kami sebenarnya menunggu etika politik dari Gibran, yang kini telah mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil presiden Republik Indonesia. Kami menantikan etika politik ini sebelum kita menerima kembali kartu tanda anggota PDIP,” tegas Basarah.
Lebih lanjut, Basarah juga menekankan bahwa PDIP menunggu tindakan baik dari Gibran terhadap partai yang telah mendukung keluarganya, termasuk ayahnya, Presiden Jokowi.
“Kami menantikan niat baiknya untuk menunjukkan etika politik kepada Ibu Mega dan kepada keluarga besar partai yang telah mendukungnya dan membesarkannya,” ungkap Basarah.
Pernyataan Basarah ini mencerminkan tegangnya situasi politik dalam PDIP dan mendorong Gibran untuk mempertimbangkan kembali langkahnya dalam pemilihan presiden mendatang.***