BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dosen penguji pascasarjana program doktor Universitas Riau (UR), Dr Mubarak, dilaporkan ke polisi oleh mahasiswanya, Komala Sari atas dugaan penganiayaan dan penghinaan. Dia dilaprokan karena diduga telah melempar disertasi hingga mengenai mahasiswanya.
Atas laporan tersebut, Mubarak, yang juga merupakan rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) tersebut menyampaikan klarifikasinya, dan dia membantah telah melempar mahasiswanya menggunakan tumpukan kertas disertasi.
Dalam konferensi pers, Mubarak , dibantu oleh kuasa hukumnya serta Wakil Rektor 1 UMRI yang menjadi saksi atas hal tersebut mengungkapkan kronologis yang terjadi.
Peristiwa berluma saat Komala yang hendak meminta tanda tangan persetujuan untuk disertasinya tidak kunjung dapat menemui Mubarak. Pada saat itu, Komala menitipkan surat persetujuan disertasi kepada sekretarisnya untuk dapat ditandatangani oleh Mubarak. Namun Mubarak menolaknya karena surat persetujuan tersebut tidak disertai dengan disertasi milik Komala.
“Saya menolaknya karena hanya kertas persetujuan saja, tidak disertai disertasinya. Kemudian saya meminta sekretaris saya untuk menyampaikan kepada Komala agar membawa serta disertasinya, tapi sekretaris saya malah dimarah oleh Komala, karena mungkin dia merasa dipersulit,” katanya.
“Kemudian dia megatakan kata-kata yang menurut saya tidak baik dilontarkan oleh seroang mahasiswa kepada dosennya, dan menjelekkan nama baik saya,” tambahnya.
Baca juga:Â Komala Sari: Apa yang Saya Laporkan ke Polisi Soal Rektor UMRI Itu, Benar!
Ditambahkannya, Komala kemudain meminta Universitas Riau untuk mengganti dosen pengujinya. Dan pihak Uiversitas Riau, juga telah mempertemukan keduanya dan memutuskan Komala dapat mengganti dosen penguji dengan syarat Komala meminta maaf kepada Mubarak atas hal yang diutarakannya di media sosail grup whatsapp mahasiswa S3 UR.
“Saat pertemuan terakhir, tanggal 1 Oktober 2018, Komala datang menemui saya dan kebetulan ada WR1, ibu Fitri juga di situ. Dia juga membawa disertasinya,” tambahnya.
Fitri menambahkan, saat pertemuan tersebut lah perdebatan diantara keduanya terjadi, hingga Mubarak melempar disertasi yang dibawa oleh Komala.
“Awalnya pembicaraan baik-baik saja. Tapi semakin lama yang dibicarakan bukan lagi mengenai disertasi, namun merembet ke beberapa hal yang tidak berkaitan dengan proses akademik penyelesaian disertasi,” tambah Fitri.
Baca juga:Â Dilaporkan ke Polisi Soal Kasus Penganiayaan dan Penghinaan, Ini Kata Rektor UMRI
Namun, Mubarak menambahkan, perkataan yang dilontarkan oleh Komala tidak mengindahkan kesantunan sebagaimana seorang mahasiswa kepada dodennya. Hal tersebut lah yang membuat Mubarak emosi, hingga melampar disertasi milik komala.
“karena saya emosi, dan yang ada di meja saya saat itu hanya disertasinya, mungkin karena khilaf jadi saya lempar disertasi itu. Saya lempar kesamping, sama sekali tidak mengenai dia, karena dia duduk di depan saya,” tambahnya.
“Saat itu dia bahkan bilang, untung tidak kena saya, kalau kena saya laporkan bapak. Dia bilang itu. Kan tidak kena, tapi tiba-tiba dia melapor kalau dia kena, sampai memar juga katanya,” tambahnya. (bpc11)