BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyindir sikap Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PB PBVSI) yang diam mengenai perubahan status kelamin atlet Aprilia Manganang.
Kemenpora melalui Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto menyentil Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PB PBVSI) yang sampai saat ini belum memberikan klarifikasi ataupun keterangan soal perubahan status Aprilia Manganang.
Sejak pernyataan resmi dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa soal penyakit hipospadia atau kelainan bentuk kelamin yang dialami Aprilia Manganang, belum ada pernyataan resmi dari PBVSI.
Padahal, selama aktif menjadi seorang atlet voli, Aprilia selalu masuk daftar pemain timnas yang tampil di berbagai kompetisi voli, termasuk di SEA Games.
“Lazimnya sebuah federasi, tentu ada tim yang didampingi dokter atau tim medis, itu berlaku untuk cabor manapun. Mohonlah kami [Kemenpora] sebagai penanggung jawab yang diberi amanat UU harus diberitahu lebih awal supaya tujuannya melindungi atlet.”
Menurutnya, publik harus tahu kondisi yang sebenarnya tanpa ada justifikasi negatif terhadap atlet bersangkutan.
“Seharusnya PBVSI yang selama ini lebih tahu soal kondisi Aprilia Manganang. Jangan publik dibuat berspekulasi sendiri terhadap apa yang selama ini telah terjadi,” tegasnya seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu, 10 Maret 2021.
Saat masih membela tim voli putri Indonesia, Aprilia berhasil meraih medali di tiga edisi SEA Games: perunggu di SEA Games 2013, perunggu 2015, perak 2017. Di SEA Games 2019, Aprilia absen membela Indonesia akibat cedera.
Perdebatan soal status gender Aprilia Manganang juga sempat ramai dipersoalkan lawan dalam kompetisi voli. Aprilia sempat diprotes oleh tim Popsivo Polwan di Liga Bola Voli Indonesia (Livoli) 2011 karena hasil feminine test-nya belum keluar.
Pada Livoli 2013, tim Bank Jatim Surabaya dan Petrokimia Gresik juga melancarkan protes dengan kasus yang sama. Tak hanya itu, Aprilia juga pernah mendapat cemoohan dari suporter Filipina pada laga pertama Grup B SEA Games 2015.
Tim voli Filipina juga mengajukan protes kepada Komite Penyelenggara SEA Games 2015 (SINGSOC) dan meminta dilakukan tes untuk Aprilia yang pada akhirnya laporan tersebut ditolak dan Aprilia pun aman untuk bermain pada pertandingan selanjutnya. Selama itu PBVSI tidak banyak berkomentar atau memberikan penjelasan soal kondisi Aprilia.
“Kami mohon publik jangan melakukan judgement seperti itu [menyebut Aprilia Manganang melakukan pembohongan publik soal staus gender]. Siapa sih yang mau dapat penyakit seperti itu, kita semua maunya sehat. Tolong jangan saling menghakimi. KASAD saja memberikan apresiasi, itu menunjukkan tidak ada yang perlu jadi polemik, dipermasalahkan lebih lanjut.”
“Di sini saya melihat tidak ada unsur pembiaran kesengajaan. Makanya saya bilang kami sudah tahu lama, tapi kami selalu dapat laporan berdasarkan sisi kedokteran yang bersangkutan tidak bermasalah di beberapa SEA Games yang pernah diikutinya,” ujar Gatot. (bpc2)