BERTUAHPOS.COM – Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengungkapkan ketatnya aturan yang diterapkan di era kepelatihan Shin Tae-yong.
Dalam sistem disiplin yang diterapkan pelatih asal Korea Selatan ini, setiap pemain yang melanggar aturan, termasuk datang terlambat, bisa dikenakan denda hingga Rp50 juta.
Aturan ketat ini merupakan salah satu kunci sukses Timnas Indonesia yang kini mulai menunjukkan performa cemerlang di level Asia dan dunia. Disiplin tak hanya diberlakukan di dalam lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Pemain harus patuh terhadap semua aturan yang diberlakukan oleh Shin Tae-yong.
Salah satu aturan yang paling ketat adalah larangan untuk ‘ngaret’ alias terlambat. Para pemain Timnas Indonesia wajib hadir tepat waktu dalam setiap kegiatan tim. Jika terlambat, mereka akan dikenakan sanksi denda yang cukup besar.
Ronny Pangemanan, seorang pengamat sepak bola nasional, mengungkapkan bahwa denda bagi pemain yang terlambat kini semakin tinggi. Dalam kanal YouTube Nusantara TV, ia menyatakan bahwa nominal denda tersebut terus meningkat.
“Kalau ada pemain yang telat, itu didenda. Yang tadinya cuma A, sekarang udah naik lagi. Saya kaget,” ujar Ronny.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, membenarkan adanya sanksi denda tersebut. Ia menjelaskan bahwa pemain yang melanggar aturan bisa dikenai denda yang signifikan. Salah satu pelanggaran yang diantisipasi adalah pemain yang keluar malam tanpa izin.
“Kalau ada pemain yang keluar malam, dendanya bisa mencapai Rp50 juta,” ungkap Sumardji.
Ia menambahkan bahwa denda tersebut juga berlaku untuk berbagai pelanggaran lainnya, seperti terlambat makan atau latihan. “Telat datang, telat makan, telat latihan, apalagi telat latihan, habis!” tegasnya.
Namun, Sumardji juga menyebutkan bahwa para pemain Timnas Indonesia selama ini menunjukkan sikap disiplin yang baik.
“Anak-anak sejauh ini disiplin. Belum ada yang terlambat datang, paling hanya telat makan,” katanya.