BERTUAHPOS.COM, JAKARTA — Generasi yang lahir mulai dari tahun 2000, khususnya di perkotaan, adalah anak-anak yang berpotensi mengalami “Alone Together”. Yaitu suatu keadaan dimana kita bersama-sama dalam keadaan ramai tapi tetap sibuk sendiri dengan kegiatan masing-masing. Secara fisik bersama tapi belum tentu secara emotional.
Â
Rhenald Kasali mengatakan dalam bukunya yang berjudul Cracking Zone, mereka adalah generasi Asri atau (asik sendiri).
Â
Karakteristik generasi Asri adalah kebiasaan mereka untuk sibuk dan tenggelam pada laptop dan gadget mereka, hingga seperti disconnect dari kehidupan sosial di sekitar mereka.Â
Â
Yang mereka buka mungkin situs social network juga seperti Facebook dan Twitter, tapi mereka mungkin tidak kenal orang di sebelahnya padahal mereka sedang bersama dalam satu cafe.
Â
Ada juga yang lebih gila, mereka sibuk chatting lewat blackberry messenger padahal berada dalam satu tempat yang sama dengan posisi sebelah-sebelahan. Fenomena ini semakin nge-tren dan kemungkinan besar tidak akan menurun.
Â
Para digital immigrant mungkin harus lebih memahami apa yang dialami para digital native tersebut.
Â
Digital immigrant adalah istilah untuk seseorang yang lahir atau tumbuh sebelum penggunaan teknologi digital secara luas marak digunakan.Â
Â
Sedangkan digital native adalah istilah untuk seseorang yang lahir dan tumbuh seiring dengan perkembangan era teknologi digital, dan karenanya sangat familiar dengan komputer dan internet mulai dari kecil. Kedua istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Marck Prensky.
Â
Para digital native, tumbuh dan berkembang di era informasi yang sudah demikian modern. Sekarang kita sudah bisa melihat anak umur dua atau tiga tahun yang sibuk bermain iPad atau tablet Android.
Â
Kedekatan para digital native dengan teknologi digital membuat jumlah screen time mereka demikian tinggi.Â
Â
Sebuah studi dari Kaiser Family Faoundation melaporkan bahwa rata-rata anak umur 8 hingga 18 tahun menghabiskan sekitar 7 jam 38 menit di depan media digital, termasuk televisi, smartphone dan tablet. Karena ini, muncul istilah baru untuk menyebut mereka: screenager, yaitu portmanteu dari screen dan teenager, untuk menyebut remaja di usia belasan atau awal dua puluhan yang sangat terampil mengoperasikan komputer dan mempergunakan banyak waktunya di internet.
Â
Keadaan anak-anak, remaja dan orang dewasa yang alone together itu mungkin secara ekstrim digambarkan di film The Matrix atau The Social Network.Â
Â
Dalam film The Matrix, ras manusia ternyata sebagian besar hidup dalam tabung inkubator dengan otak yang terhubung ke dunia Matrix, yang mereka kira sebagai kehidupan yang sebenarnya, sedangkan tubuh manusia digunakan oleh mesin sebagai generator energi.Â
Â
Dalam salah satu adegan The Social Network, Eduardo Saverin yang sedang muntab karena jatah investasinya dihabiskan sepihak oleh Mark Zuckerberg dan Sean Parker, tapi hal tersebut tidak juga dipedulikan oleh Mark karena dia sedang wired in. Maksudnya Mark sedang terhubung ke laptopnya, dengan headset yang menutupi kedua telinganya: dia sedang berada di dunianya, tidak bisa mendengarmu.
Â
Bagaimana dengan Anda, apakah sering mengalaminya juga, atau jangan-jangan Anda juga screenager? Dilansir dari laman kampus news, Rabu (3/9).(Aktual)