Belajar dari nilai kepemimpinan Melayu dari Datuk Tennas Efendi
Oleh: H. Sofyan Siroj AW, Lc., M.M.
Anggota DPRD Provinsi Riau Fraksi PKS
Inilah luahan rasa rakyat Melayu,
Sebagaimana ratusan tahun yang lalu,
Ingin pemimpinnya selalu dekat dan menyatu.
Masyarakat Melayu adalah masyarakat yang setara. Sikap raja-raja di kerajaan Rokan (meliputi daerah Tambusai; Dalu-dalu, Kepenuhan, Rokan IV Koto dan Rambah) adalah raja-raja yang sederhana menyatu dengan rakyatnya.Â
Bahkan sering raja-rajanya, dan orang-orang besar kerajaan berladang padi bersama rakyatnya. Sehingga di Rokan dikenal ungkapan adat yang mengatakan; Dimana rakyat berladang, di sana raja bertandang.
Maknanya rakyat dan raja selalu hidup dalam persebatian yang kekal. Eratnya hubungan raja dengan rakyatnya, menyebabkan penyelenggaraan pemerintahan kerajaan berjalan lancar.
Dalam masyarakat Melayu pemimpin yang egaliter ini kedekatan dan persebatian antara pemimpin dan rakyat digambarkan jelas dengan ungkapan;
Didahulukan selangkah, ditinggikan seranting
Jauhnya tidak berjarak, dekatnya tidak berantara
Yang pemimpin jadi kepala, yang rakyat jadi batang tubuhnya.
Karena Melayu adalah rasa, maka kesantunan dan kelemahlembutan adalah pakaian kepribadian harian orang Melayu. Bahkan kesantunan ini juga wajib ada di bidang politik. Orang Melayu mafhum menyebut politik dengan istilah siasah.
Bagi orang Melayu siasah bukanlah barang baru. Sejak ratusan tahun lalu orang Melayu sudah menunjukkan kearifan dan kepiawaiannya dalam dunia siasah.Â
Mereka dengan arif sudah mampu menyusun dan meletakkan dasar-dasar siasah (politik) dengan menerapkan kebijakan, strategi dan nilai-nilai luhur dalam membangun dan mengembangkan dan menjalankan roda pemerintahannya.
Kebudayaan Melayu yang terbuka menyebabkan mereka melakukan “siasah (politik) pintu terbukaâ€, yakni membuka diri serta menjalin hubungan baik dengan berbagai kaum dan bangsa.Â
Tumbuh dan berkembannya kerajaan-kerajaan Melayu di Nusantara ini adalah bukti keunggulan siasahnya, yang mendatangkan kejayaan dan kesejahteraan bagi bangsa Melayu.***