BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Indonesia mengecam aksi kekerasan di Prancis, terhadap peristiwa penyerangan di Kota Paris dan Nice seiring dengan memanasnya hubungan negara itu dengan Islam.
“Indonesia mengecam keras hingga menelan korban jiwa,” kata Presiden Joko Wododo (Jokowi), Sabtu, 31 Oktober 2020.
Dalam konferensi pers itu, Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma’rum Amin dan para pemuka agama dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia, Persekutuan Gereja Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Persatuan Umat Buddha Indonesia, dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia.
Jokowi juga menyampaikan pesan dari Indonesia kepada masyarakat dunia terkait pentingnya toleransi beragama. Apalagi, saat ini dunia membutuhkan persatuan menghadapi pandemi Covid-19
“Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik,” tegasnya.
Adapun penyerangan di Paris menimpa seorang guru bernama Samuel Paty. Dia dipenggal setelah menunjukan karikatur yang mengejek Nabi Muhammad pada majalah Charlie Hebdo tahun 2015 kepada muridnya di kelas.
Samuel mengatakan bahwa membuat atau memperbanyak gambar Tuhan atau Nabi tidak diperbolehkan dalam Islam dan dianggap menghujat.
Pelaku pemenggalan tersebut adalah muridnya, remaja asal Ceko berusia 18 tahun. Dia melakukan hal tersebut karena sang guru menunjukkan kartun Nabi Muhammad saat mengajar di kelas tentang kebebasan berbicara. (bpc2)