BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Bursa Efek Indonesia atau BEI [Indonesia Stock Exchange] Riau mengambil langkah penyesuaian di tengah pandemi corona [Covid-19].
Dalam perjalanannya, mengubah strategi ternyata memberikan dampak luar biasa terhadap respon masyarakat dengan bertambahnya investor baru secara signifikan.
“Saat pandemi di awal tahun kami menyesuaikan kegiatan dengan anjuran pemerintah. Terutama kegiatan yang bersifat tatap muka secara langsung ditiadakan dan dibatasi,” kata Kepala BEI Riau Emon Sulaiman dalam diskusi virtual akhir pekan lalu.
Dia menambahkan, BEI kemudian melakukan penyesuaian saat pemerintah menerapkan new normal. “Dengan artian kami juga harus berfikir normal juga dalam suasana yang sudah sangat berubah itu.”
Dalam situasi seperti ini, BEI Riau memutuskan lebih fokus bagaimana investor yang sudah join dengan pasar modal mengubah sikap mereka menjadi lebih aktif [aktivasi investor].
“2020 kami lebih banyak untuk aktivasi investornya. Kami menyadari banyak para investor dihadapkan dengan sikap yang takut di tengah pandemi. Makanya kegiatan aktivasi yang lebih banyak dilakukan,” kata Emon.
“Investor yang sudah ada bagaimana? Mereka tetap bisa terus bertransaksi. Jadi total itu 53% kegiatan aktivasi investor yang dilakukan tahun ini, dengan membekali mereka teknik-teknik saham dan pencerahan kondisi keekonomian,” ujarnya.
Yang penting bagi para investor di tengah situasi seperti ini, menurut Emon, adalah memberikan pengetahuan yang disesuaikan dengan informasi terbaru. Tujuannya tidak lain agar para investor bisa berfikir rasional.
“Kegiatan-kegiatan digital yang memang lebih banyak bagi kami lakukan untuk literasi, dengan memanfaatkan media sosial,” sambungnya.
“Bahkan dari daerah di luar Riau juga ada yang kit dalam zoom meeting kita. Mereka sangat antusias dengan edukasi saham yang kami lakukan.”
Sejak Januari – November 2020, total kegiatan yang sudah dilaksanakan sebanyak 380 kegiatan, dengan jumlah peserta 27.055.
Sedangkan peserta yang melakukan pembukaan rekening baru sebanyak sebanyak 1.715. “Lainnya juga ada [buka rekening], tapi tidak melalui kegiatan edukasi yang kami lakukan. Jadi, untuk capaian inklusi sebesar 40% dari peserta yang diedukasi,” ungkap Emon Sulaeman. (bpc2)