BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pada November 2018 angka inflasi di Riau diprediksi naik. Kenaikan angka inflasi ini dominan masih dipengaruhi kelompok bahan makanan.
Sebelumnya pada Oktober 2018 angka inflasi di Riau 0,43 persen, lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi nasional 0,28 persen.Â
Sementara itu dari 3 kota yang masuk dalam perhitungan inflasi di Riau, 2 diantaranya mengalami inflasi sepanjang Oktober, yakni Pekanbaru 0,46 persen dan Dumai 0,50 persen. Sedangkan 1 kota mengalami deflasi yakni Tembilahan -0,04 persen.Â
Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Riau, Ahmad Hijazi mengatakan, jika mengikuti pola konsumsi masyarakat menjelang akhir tahun biasanya mengalami peningkatan, meski tidak setinggi lonjakan deman saat puasa dan Idul Fitri.Â
Oleh sebab itu terjadi kenaikan permintaan pasar terhadap kelompok makanan. Meskipun Pemprov Riau bersama dengan instansi terkait sudah melakukan upaya untuk meredam adanya lonjakan harga. “Sebab ini adalah pola kebiasaan yang terjadi berulang-ulang setiap tahun,†katanya.
Jelang akhir November lalu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) Kota Pekanbaru mencatat adanya kenaikan harga beras di hampir semua jenis. Hasil pantauan pasar, kenaikan beras sampai Rp1.000/Kg masing-masing jenis.Â
Diketahui bahwa beras masuk dalam kelompok bahan makanan yang memberi andil sangat besar. Beras dianggap komoditi sensitif sebab menyangkut pola konsumsi masyarakat. Sehingga jika ada gejolak kenaikan maka sangat rentan menyumbang angka inflasi tinggi.Â
Diprediksi pada November 2018, Riau akan mengalami inflasi pada angka 0,43-0,46 persen. Sebab kota Tembilahan diperkirakan tidak lagi deflasi seperti pada Oktober 2018 lalu. (bpc3)Â