BERTUAHPOS.COM, JAKARTA -Upaya mengekspansikan perbankan domestik ke luar negeri masih gencar dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan. OJK sudah mulai melakukan penjajakan dengan beberapa negara di luar Asia Tenggara, di antaranya sudah sampai pada tahap penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
“Di luar ASEANÂ dengan Jepang dan Cina. Cina baru pra-MoU. Dengan Jepang sudah MoU, tapi masih technical cooperation. Sekarang kami sedang ada di tahap supervisory cooperation,” kata Direktur Internasional OJK, Triyono, saat ditemui di Area Komplek Bank Indonesia, JAkarta, 10 Oktober 2014.
Menurut Triyono, perjanjian yang sudah dilakukan dengan Jepang meliputi, technicalities menjadi capacity building, kemudian information exchange. “Tapi lingkupnya sudah semua, perbankan, IKNB (Industri Keuangan Non Bank) , perlindungan konsumen, semua udah ada,” ujar Triyono.
Pembahasan dengan pihak Jepang, menurut Triyono, di antaranya saling bertukar informasi mengenai bagaimana pengembangan pengawasan di OJK begitupun sebaliknya dengan di Jepang. Menariknya, dari beberapa agenda dan informasi yang sedang dibahas, kajian mengenai produk bank syariah pun turut disampaikan.
Upaya ekspansi melalui asas kesetaraan antar bank di luar negeri atau dikenal dengan istilah resiprokal ini diharapkan bisa memberikan keadilan antara perbankan antar negara, untuk dapat mengembangkan bisnis mereka. Asas resiprokal sendiri masih dalam tahap pengerjaan di antara kerja sama yang akan dijalin Indonesia dengan Jepang.
Triyono mengatakan, OJK sedang fokus pada Cina dan Korea terlebih dahulu. “Sebetulnya resiprokal tergantung banyak hal, termasuk kesiapan kita untuk bisa hadir di sana. Mungkin sekarang lebih urgent yang terkait Cina dan Korea karena ada dua negara yang menjadi target kita. Resiprokalnya mungkin akan kita percepat, bisa terwujud di sana,” ujar Triyono.(Tempo)