BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Lemahnya rupiah terhadap dolar diprediksi akan mempengaruhi saham Consumer Good di pasar modal Bursa Efek Indonesia. Produk-produk saham consumer good tergolong rentan terjadinya inflasi, terutama harhadap rupiah yang hingga saat ini menguat sampai Rp 13 ribu.
Â
Sales Equity Reliance Securities Kantor Cabang Wilawah Riau Hermawan Wahyudi R, pergerakan saham Consumer Good pada prinsipnya sangat rentan dengan kenaikan dolar terhadap rupiah sudah menunjukkan persen yang cukup tinggi.
Â
“Kebiasannya kalau kenaikan dolar terhadap rupiah tinggi, juga akan memicu kenaikan harga produk-produk consumer good,” ujarnya, Kamis (12/03/2015).
Â
Dengan demikian kemampuan masyarakat untuk membeli juga melemah. Melihat kondisi rupiah seperti ini diperkirakan tidak menjamin saham consumer good tidak terganggu.Â
Â
Sementara itu Head of Capital Market Informasion Centre Riau Emon Sulaeman juga menyakini bahwa tipis peluang saham consumer good tidak terganggu karena melemahnya rupiah terhadap dolar. Indonesia, khususnya Riau adalah daerah-daerah yang mengimpor barang untuk kebutuhan konsumen dari luar negeri.
Â
“Akibat turunnya rupiah imbasnya pasti ke barang-barang impor. Daya beli masyarakat untuk produk konsumsi akan berkurang karena harga tinggi,” tambahnya.
Â
Penyebab lain daya beli melemah karena daya beli masyarakat tidak terjangkau dengan. Harga dolar naik, dalam hukum pasarnya barang kebutuhan sehari-hari di pasaran juga ikut naik. Bagi perusahaan tentu akan mempertimbangkan hal ini. Salah satu tindakannya bisa saja dengan menurunkan angka produksi.
Â
“Tapi terganggu juga tidak selalu. Pasar consumer good itu. Ketika ada sinyal sedikit positif saja. Bisa berubah,” tambahn Emon. (melba)